Terlahir kedunia sebagai wanita itu sangat membanggakan dan
membahagiakan, itulah yang aku rasakan saat ini. Meski terkadang harus melewati
jalan berat, tapi selalu ada jalan yang diberikan Allah SWT. Karena wanita
memiliki lingkup hidup yang lebih beragam dan banyak pilihan (itu menurut aku
lo…). Apalagi setelah menikah dan memiliki anak, justru semakin luas ruang
lingkup hidupnya.
Wanita bisa menjadi ibu rumah tangga murni dirumah, menjadi
ibu dan istri yang baik dan mengabdikan hidup pada keluarga adalah pilihan yang
mulia. Tapi menjadi ibu rumah tangga dan berkarir juga pilihan yang cukup
mengagumkan, apalagi saat bisa menyeimbangkan keduanya dan mensukseskan
keduanya berjalan dengan baik tentu prestasi yang bisa diacungi jempol yang
tidak bisa dianggap remeh karena menandakan sebuah pencapaian tingkat kwalitas
hidup yang baik.
Dan seiring berjalannya waktu, aku sebagai seorang wanita
merasakan hal yang luar biasa saat memasuki fase kehidupan tersebut. Berhenti
bekerja saat hamil dan merawat anak semata wayang hingga sekarang usianya
memasuki angka 3 tahun itu adalah sesuatu yang menakjubkan. Melihat masa-masa
keemasan pertumbuhannya bersama suami adalah kebahagiaan yang tidak bisa
terbeli dan ditukar dengan apapun yang ada didunia ini. Tapi hidup terus
berputar dan sekarang jiwa aktifku sebagai wanita yang pernah bekerja kembali
bergejolak memanggil. Karena ada saat dimana anak sedang bersosialisasi dengan
sahabat-sahabat kecilnya, dan suami sedaang bekerja maka tinggalah aku seorang
wanita “pengangguran” dengan kekosongan kegiatan diwaktu luangnya. Sungguh
sangat membosankan.
Tapi posisi sebagai seorang ibu dan istri cukup membuat
bimbang untuk kembali kedunia kerja yang cukup menyita waktu. Berat menyerahkan
pengasuhan anak ke orang lain dalam waktu yang relatif lama saat aku dan
ayahnya bekerja. Karena biar bagaimana pun pendidikan dasar terbaik anak
tetaplah lingkungan keluarga.
Hingga akhirnya hobi browsing ku di internet untuk mencari
berbagai bacaan baru selain dari buku yang bisa menambah ilmu dan juga bernarsis ria disosial
media mengantarku pada sebuah komunitas menulis online atau ngeblog di
Kompasiana. Yaitu sebuah blog keroyokan yang terbuka untuk umum yang didirikan
oleh salah satu grup media terbesar tanah air yaitu Kompas Grup.
Dari sisnilah mimpi masa remaja ku sebagai penulis kembali bergejolak
dan ku rajut. Sebuah cita-cita realistis yang pasti dimiliki oleh mayoritas orang
yang memiliki hobi membaca seperti aku yang sudah sangat maniak membaca dari
kecil, ungkapan gaulnya “masa gue baca buku tulisan orang lain melulu, suatu
saat orang lain juga harus baca buku karya gue”.
Dari komunitas ini aku kenal banyak orang dari berbagai
kalangan dengan beragam profesi dan usia yang berbeda tapi dengan hobi yang
sama yaitu membaca dan menulis. Dan dari sini pula aku sering mengikuti
berbagai gathering blogger, kopdar, blogshop atau latihan menulis dan
undangan-undangan lainnya dari berbagai pihak. Hingga aku pun bergabung
dikomunitas IDKita Kompasiana, yaitu gerakan kampanye Internet Sehat yang
ditujukan (dititik beratkan) pada remaja dan para orang tua (terutama para ibu)
diberbagai tempat. Seperti siswa-siswa sekolah menengah dan para orang tuanya,
ibu-ibu arisan, ibu PKK dan lain-lain yang mana kami menjelaskan tentang bahaya
berantai Cyberbullying, Pornografi dan hukum-hukum yang berlaku didalamnya
(Cyberlaw) dan materi-materi Internet Sehat lainnya. Kenapa dititik beratkan
pada anak-anak, remaja dan bu-ibu? Karena saat ini remaja termasuk pengguna
aktif dan terbesar Internet. Tapi tidak semua menggunakannya dengan sehat,
dalam artian menggunakannya untuk tujuan positif salah satu contohnya media
social, yang mana mereka lebih sering menggunakannya untuk bernarsis ria
melalui status yang tidak jelas. Yang isinya berupa makian untuk orang lain,
ungkapan kekesalan untuk orang lain, mengungkapkan rahasia pribadi dan status
buruk lainnya. Bahasa gaul mereka sekarang “status alay atau lebay”. Sedangkan
untuk orang tua (terutama ibu) karena perannya sebagai kontrol utama anak. Yang
mana kami mengajak mereka untuk melek tekhnologi agar bisa mengimbangi dan
mengawasi perkembangan putra-putri remaja mereka yang sekarang sudah berada
dijaman yang berbeda dengan jaman mereka dulu. Sekarang sudah jaman digital.
Yang mana seorang anak langkahnya sudah sepuluh langkah lebih cepat dari pada
para orang tuanya dulu. Kalau orang tua malas belajar untuk melek teknologi
bagaimana bisa mengontrol tingkah laku anak-anaknyadidunia maya karena kegaptekannya?
Disini kami mengajak anak untuk memanfaatkan Internet dan gadjed dengan bijak
untuk kegiatan yang positif seperti mengajak mereka membuat blog atau bergabung
dengan blog kroyokan seperti kompasiana untuk menyalurkan kegalauannya.
Sedangkan orang tua kami ajak untuk peduli pada kegiatan anaknya dalam berinternet ria.
Dan yang mana semua kegiatan ini tidak menyita waktuku
sebagai ibu dan istri. Karena jadwal kegiatannya telah diatur sedemikian rupa dan
bergiliran antara sukarelawan IDKita Kompasiana lainnya. Bahkan komunitas ini
memiliki perwakilan diseluruh wilayah Indonesia yang melakukan kegiatannya
secara mandiri. Dan uniknya laporan dan brifing semua kegiatan dilakukan
melalui Internet. Mulai dari rapat sebelum kegiatan besok yang biasanya
dilakukan malam sebelumnya melalui confrensi dimedia social dan IM, presentasi
dan kampanye didepan audiens menggunakan Internet, hingga membuat laporan
kegiatan berupa dengan mempublish reportase kegiatan diblog Kompasiana (media
partner dan pendukung IDKita kompasiana). Dan satu catatan penting disini
sukarelawan IDkita Kompasiana didominasi oleh para wanita berstatus emek-emak
alias ibu rumah tangga. Yang mana semua memiliki kekwatiran yang sama yaitu
tercemplungnya para generasi muda Indonesia kedalam dampak negatif kemajuan
jaman dan teknologi yang terus berkembang tanpa bisa dibendung. Dan dari sekian
juta remaja tersebut sebagiannya adalah orang-orang terdekat kami para
emak-emak aktif ini. Dan dari sekian juta remaja tersebut mereka adalah para
generasi penerus bangsa ini yang akan membawa dan memimpin bangsa ini
kedepannya. Dan bagaimana jadinya bila diusia muda mereka sudah terbiasa
memaki, mengumpat, menikmati video tidak pantas didunia maya, atau hanya duduk
seharian didepan computer untuk main game online? Atau terbujuk rayu para
penipu didunia maya hingga menghancurkan masa depan mereka?
Dasar-dasar inilah
yang membawa kami para ibu-ibu “ceriwis” atau emak-emak “gaul” ini mendirikan
komunitas ini. Karena ini salah satu cara yang bisa dilakukan para orang tua yaitu
mempersiapkan filter dan bimbingan untuk mereka agar bisa memanfaatkan dan
menikmati kemajuan teknologi tersebut untuk hal-hal positif dan berguna baik
untuk dirinya sendiri dan lingkungannya.
Akhirnya dengan seijin suamiku dan tanpa melupakan tugas
utamaku sebagai seorang ibu dan istri aku pun menjadi wanita aktif lagi. Seperti
moto hidupku selama ini bahwa hidup itu harus berguna karena itu wanita harus
mencari, menciptakan dan membagi inspirasi bagi dirinya sendiri dan
lingkungannya karena itu adalah kebahagiaan dan kebanggaan lain dalam hidup yang
juga tak akan pernah bisa ditukar dan terbeli oleh apapun.
Dan semua kegiatan ku berhubungan dengan internet yang tentu
saja harus dinikmati melalui sebuah gadjed diantaranya yang utama melalui
notebook. Terutama saat aku harus melaksanakan tugasku sebagai sukarelawan
IDKita Kompasiana yang harus presentasi atau kampanye didepan para remaja
maupun orang tua. Kami menunjukan beberapa gambar dan tulisan yang ditampilkan
melalui infokus menggunakan beberapa Program Windows dan Microsoft Office. Apalagi
menjalankan hobi dan latihan menulis ku. Tentu harus didukung gadjed yang
memadai dan nyaman.
Tapi sudah beberapa bulan belakangan notebook yang ku miliki
dari lima tahun yang lalu ini sudah mulai menurun kinerjanya alias sudah sering
error. Dan aku pun memasukan “membeli notebook” dalam catatan rencana
keuanganku. Karena keterbatasan dan beberapa alasan, aku tidak dapat langsung
membelinya dan harus berhemat uang jajan dari suami untuk disisihkan sebagian
untuk membeli notebook tersebut sambil sesekali browsing tentang produk-produk
notebook keluaran terbaru diinternet untuk mencari pilihan yang pas dengan kepribadian ku. Yang mana aku selalu yakin
dan percaya bahwa apapun barang yang kita beli dan miliki mencerminkan kepribadian
kita. Dan itu terbukti dari seringnya muncul pertanyaan baik dari orang lain
untuk kita atau sebaliknya saat kita memiliki barang baru “kenapa kamu pilih
ini?”, “kenapa kamu suka yang ini?” atau “kenapa tidak pilih yang itu?” dan
berbagai pertanyaan lainnya. Aku yakin semua orang pasti pernah mengalaminya.
Hingga saat browsing dan berinteraksi dengan para sahabat
dimedia sosial aku melihat seorang sahabat meretweet tweet account Sony Indonesia yang berisi
tentang lomba menulis dengan tema Because its me, yaitu mengekspresikan
kepribadian melalui Sony VAIO E14P. Akupun langsung memfollow account Sony
Indonesia dan bertanya pada temanku sambil membuka link yang ada tentunya.
Temanku langsung antusias memberiku semangat karena dia tahu kondisi notebook
ku. Dan berkata “siapa tahu itu rejekimu”. Ya, aku memang harus ikut karena
selain hadiahnya yang menarik menulis adalah duniaku.
Dan setelah membaca link dan info tersebut aku sangat yakin
bahkan langsung kepincut dengan kwalifikasi produk terbaru dari Sony ini yang dilengkapi
dengan generasi ketiga Intel Core i7 CPU dengan AMD Radeon HD 7670M GPU diskrit
(VRAM 1GB). Dengan desain yang unik dan bervariasi ditambah beragam pilihan
warna yang bisa disesuaikan dengan kepribadian kita notebook keluaran terbaru
Sony VAIO E seri 14P adalah
salah satu pilihan yang membuatku tidak bisa berpaling kelain model untuk memilikinya
segera. Dan pilihanku jatuh pada warna semburat warna merah ceria di antara
kelembutan warna pink yang melambangkan keindahan masa muda dan menggambarkan
pribadi Sweet & Cheerful. Tidak dapat diungkapkan bagaimana maniak ku pada
merah muda atau pink ini. Pink menurutku adalah warna yang menggambarkan
kelembutan, keceriaan dan kasih sayang. Kita lihat saat Valentine, lautan pink
akan tercipta dimana-mana. Atau saat seorang kekasih memberi hadiah pada orang
yang dicintainya warna pink adalah pilihan utama. Yang mana hal-hal tersebut
melambangkan semangat masa muda yang ceria.Warnanya yang cerah tapi tidak
mencolok melambangkan kelembutan yang manis. Dan aku mendiskripsikan diriku
sebagai orang yang RAMAH, CERIA dan FLEKSIBLE dengan KELEMBUTAN tersembunyi,
hehehe……gue banget ni! Because It’s me Sumarti Saelan seorang ibu rumah tangga
yang ramah, ceria, lembut dan fleksibel.
Bila diilmu seni pencampuran warna pink
terdiri dari dua unsure warna yaitu merah dan putih. Yang melambangkan
keberanian dan kesucian. Dan selain pink merah adalah juga warna yang aku suka.
Dan Sony juga mendesain pink dengan campuran semburat merah ceria yang melambangkan
keindahan masa muda. Ya, meski aku sudah emak-emak dengan satu putri dan
memasuki usia kepala tiga tapi aku tetap ingin punya semangat muda dalam arti
semangat harus selalu membara untuk membangun hidup yang baik dan bermanfaat
untuk diri sendiri dan orang lain. Usia boleh tua tapi jiwa harus tetap muda.
Dan kecintaanku pada warna pink dan merah juga kutularkan pada anak perempuaan
semata wayangku. Yang mana sudah tak terhitung barang-barang berwarna pink yang
aku membelikan untuknya. Sepatu, bando, baju dan barang-barang lainnya.
Ya, aku sangat menyukai Pink dengan
unsure merahnya. Because it’s me. Sangat menggambarkan diriku yang seutuhnya. Dengan
keramahan dan keceriaanku yang manis dan fleksibel dengan mudah aku bisa
membaur ditengah para sahabat blogger ku yang berasal dari banyak kalangan. Ada
pelajar, mahasiswa, pekerja media, purnawirawan POLRI dan TNI, guru dan tak
ketinggalan emak-emak gaul seperti aku. Dengan beragam tingkatan usia. Dari
remaja SMP hingga para orang tua yang usianya terpaut jauh diatasku. Untuk
menghadapi para sahabat-sahabatku ini dibutuhkan sifat fleksible yang bisa
masuk kemana saja. Dengan mudah aku membaur, bahkan sudah ada yang percaya
padaku untuk jadi tempat curhatan beberapa orang dari mereka.
Dengan kelembutan dan kasih sayang pula
dengan mudah aku bergaul dengan para remaja ABG yang kutemui baik didunia maya,
maupun dunia nyata yang sebagian aku kenal saat melaksakan tugas sebagai
sukarelawa IDKita diberbagai Sekolah Menengah. Yang mana aku memperlakukan
mereka tidak sebagai remaja yang harus digurui, tetapi lebih pada
sahabat-sahabat yang harus dirangkul dan dibimbing menuju arah yang lebih baik.
Sama halnya seperti aku menyayangi dan merangkul anak ku sendiri dan
keponakan-keponakanku yang berusia remaja. Dengan kelembutan dan kehangatan
sebagai seorang ibu, aku bisa beradaptasi dengan para remaja dan sahabat blogger lain yang brusia
dibawahku, dan dengan keceriaan dan keramahan bawaan lahirku dengan mudah aku
mengakrabkan diri dengan para sahabat blogger yang usianya diatasku. Dan juga
saat harus presentasi Internet Sehat dihadapan para orang tua diberbagai
kalangan dan komunitas.
Dan yang paling penting dari semua ini,
tentu akan sangat membanggakan dan terlihat keren bila penampilanku diberbagai
kegiatan gathering blogger, workshop menulis, presentasi dan kampanye Internet
Sehat bersama IDKita dilengkapi dengan notebook baru Sony VAIO E14P
warna Pink lembut semburat merah ceria yang sangat menggambarkan dan mewakili
kepribadianku.
Aku bangga sebagai wanita, aku bangga sebagai istri, aku
bangga sebagai blogger dan sukarelawan yang ceria, ramah dan fleksibel dengan
sisi lembut yang menyenangkan. Aku bangga dengan diriku. Bila waktu bisa
diputar mundur dan disuruh kembali memilih ingin jadi apa dan siapa? Jawabanku
tetap INGIN JADI DIRIKU SENDIRI yaitu seorang SUMARTI SAELAN yang apa adanya
seprti sekarang ini. BECAUSE IT’S ME!
untuk keterangan lomba buka disini
FB IDKita kompasiana buka disini
blog kompasiana ku
untuk keterangan lomba buka disini
FB IDKita kompasiana buka disini
blog kompasiana ku
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar ^_^