Kembali lagi dengan blog dan
masih dalam rangka sosialisasi Komunitas Asean 2015 yang sudah di depan mata. Dan
sekarang kita akan membahas tentang budaya yaitu pendapat ahli sejarah mengenai
kemiripan relief Candi Borobudur dengan Candi Angkor Wat yang berada di
Kamboja. Padahal Borobudur dibangun 3 abad sebelum Candi Angkor Wat. Apakah ini
menandakan Negara-negara Asean serumpun? Mari kita bahas satu-satu ya…!
Borobudur
Sebuah candi besar nan megah
peninggalan sejarah masa lalu yang menjadi salah satu ikon wisata kebanggaan
bangsa Indonesia. Yang saat saya SD dulu sudah sering belajar sejarah
berdirinya candi ini. selalu berada di atlas berjejer dengan bangunan
bersejarah lain dari berbagai belahan dunia yang mana dalam atlas disebutkan
sebagai 7 Keajaiban Dunia. Berada di Provinsi Jawa Tengah tepatnya di Magelang.
Dari kecil sudah menjadi tempat wisata impian seorang anak kecil seperti saya
saat itu. Dan tercapai mengunjunginya beberepakali setelah dewasa.
Candi yang hingga kini selain
dijadikan tempat wisata juga masih digunakan untuk berdo’a umat Hindu dari
berbagai belahan Indonesia dan dunia terutama setiap perayaan Trisuci Waisak. Dan
berbanggalah sebagai warga Indonesia karena
Candi yang didirikan sekitar abad ke 8 M ini sudah menarik banyak
wisatawan domestic dan asing hingga pesohor dunia.
Ankor Wat Kamboja
Terus terang karena belum pernah
berwisata kesini maka saya hanya mengandalakan mbah Google sebagai gudang info.
Ankor Wat adalah senuah Candi yang terletak di kota Ankor Kamboja yang
didirikan pada pertengahan abad ke 12 oleh Raja Suryavarman II yang mendirikan
Candi ini dengan kepercayaannya sebagai umat Hindu. Meski pada akhir abad ke 13
akhirnya perlahan-lahan berunah berubah menjadi Candi Budha sama dengan
Borobudur.
Sekarang setelah sekian abad
lamanya kedua Candi itu berdiri megah, di era modern ini para ahli sejarah
menyatakan banyak kemiripan antara relief kedua Candi tersebut. Setelah kembali
menguprek-nguprek mbah Google dan menemukan salah satu infonya di sini yang
menjelaskan bahwa kedua Candi memiliki kemiripan dan itu menimbulakn pendapat
bahwa sebenarnya hubungan Kamboja dan Indonesia sudah terjalin sejak lama
melalui hubungan perdagangan kedua kerajaan yang berkuasa pada abad ke 6. Dan semua
terlihat dari catatan prasasti dan peninggalan arkeologi yang ada di kedua Negara.
Dan ini menandakan kedua Negara serumpun?
Sejak SD saya belajar bahwa Indonesia,
Malaysia dan Brunei itu serumpun yaitu Melayu karena MAYORITAS penduduk
asli dan adat serta budaya yang berkembang dan banyak digunakan masyarakatnya seperti
bahasa adalah Melayu. Kenapa saya mayoritas saya beri huruf capital dan di
garis bawah? Karena berarti ada bagian kecil lain yang bukan Melayu. Baik di
Indonesia maupun Malaysia dan Brunei, selain Melayu juga berdiam dan menetap suku
lain. terutama Indonesia yang penduduknya sangat heterogen. Lihat di Irian dan
Ambon, yang banyak penduduk dengan tampilan yang berbeda, atau di Pontianak
yang mayoritas di huni etnis Tionghoa karena itu meski katanya Indonesia itu
rumpun Melayu tapi sebenarnya sangat heterogen karena itulah lahir Bhineka Tunggal
Ika. Begitu juga di Malaysia, meski katanya sangat kental Melayu siapapun pasti
tahu artis internasional Michelle Yeoh yang pernah bermain sebagai gadis Bond ini
berwarga Negara Malaysia. Penyebutan rumpun melayu itu hanya karena “terlihat
banyak”.
Dan seperti yang tercatat dalam
sejarah peyebaran itu terjadi karena perantauan untuk perdagangan, karena
pengungsian perang, pencarian lahan kehidupan baru dan juga yang paling ekstrim
yaitu penjajahan antar Negara yang dilakukan oleh masyarakat jaman dulu
sehingga membuat penyebaran penduduk dunia terjadi dimana-mana.
Dan penyebaran masyarakat itu
saya yakin juga terjadi di Kamboja dan juga Negara Asean yang lain. Meski mungkin
Melayu hanya sebagian kecil di Kamboja dan Negara lain seperti Vietnam, Laos
dan lainnya saya yakin tetap ada penyebarannya disana. Dan bila ditanya apakah
saya setuju dikatakan serumpun? Saya setuju saja karena tujuannya untuk
kebaikan, untuk saling memerperat hubungan antar Negara dan ini juga akan
menjadi salah satu unsur penting pendukung suksesnya Komunitas Asean. Karena semakin
banyak kesamaan yang dimiliki akan semakin mudah menyatukan pemikiran satu sama
lain meski kita tetap juga tidak boleh melupakan perbedaan. Karena perbedaan
pula yang membuat semuanya lengkap. Perbedaan melengkapi satu sama lain.
Saya setuju saja pada pendapat
bahwa Negara-negara Asean itu serumpun, terutama karena sama-sama berada di
kawasan Asia Tenggara yang pada 2015 nanti akan menjadi Komunitas Asean.
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar ^_^