Dok.Pribadi |
Kembali menegelus lapak tercinta.
sekarang akan membahas tentang film horor. Pada hari selasa 25 Maret 2014
beberapa blogger berkesempatan hadir ke acara diskusi film horor secara umum
dan film oo Nina Bobo karya sutradara ternama Jose Purnomo. Acara diskusi
diadakan oleh CinemaHolic Liputan6dotcom. Karena juga membahas film oo Nina
Bobo maka nara sumber yang dihadirkan adalah sang sutradara sendiri dan dua
pemain utama yaitu Revalina S Temat dan aktor cilik Firman.
Dalam diskusi ini jadi tahu
bagaimana seorang Mas Jose Purnomo menciptakan seuah cerita horror. Yang pertama
dillakukan adalah membangun logika sebuah cerita. Sebuah cerita akan bisa dibangun
dan dikembangkan saat bisa membangun sebuah keterikatan kondisi dalam cerita. Sebagai
contoh, kenapa setting film horror selalu ditempatkan di sebuah tempat (rumah)
yang jauh dari jangkauan tetangga? karena kalau dekat logikanya “orang yang
ketakutan akan lari minta tolong tetangganya dan banyak bantuan akan datang”
berarti habislah cerita. Contoh lain bila ada hantu di sekolah, tinggal pindah
sekolah, habis deh cerita. Film horor penekannya adalah bagaimana sang tokoh
tidak bisa lari dari kehororan yang ada selama film berlangsung.
Di oo Nina Bobo sendiri
logika ceritanya ditekankan pada perasaan egoisme dan harga diri tokoh utama
yang diperankan Revalina, di mana dalam cerita dia memerankan seorang dokter
yang sangat yakin menangani kondisi trauma seorang anak yang diperankankan oleh
Firman hanya dengan memberikan shock terapy. Namun pada saat gagal,
harga dirinya membuatnya bertahan untuk menyelesaikan semua dan menecari
jawaban misteri tersebut.
Melalui cerita oo Nina Bobo,
Mas Jose lebih menekankan pada atmosfer horor dari pada “sosok horor”. Karena itu
dipilh lokasi seuah rumah yang memiliki aura mistik di salah satu Villa yang
ada di Lembang. Menariknya lagi, dari diskusi ini jadi tahu lagi bahwa setiap
film yang disutradarai oleh Jose Purnomo tidak pernah mengeluarkan sebuah skenario.
Para pemainnya diajak berdiskusi dan diarahkan langsung di lokasi syuting.
Kenapa Mas Jose percaya diri
mengeluarkan film ini ditengah persaingan ketat tren film bergenre romantis
yang diangkat dari kisah nyata dari Novel faksi best seller Indonesia? Ternyat
film horor sudah memiliki pasar sendiri. Memiliki penonton setia yang akan
tetap mengikuti setiap ada film baru launching. Dan horor adalah genre dengan
low buget yang tetap bisa menghasilkan. Berbeda dengan genre lain yang membutuhkan
buget tinggi. Dan satu lagi, cirri khas film horor yang digarap mas Jose
mayoritas adalah legenda masyarakat Indonesia, karena itu akan memberikan
chemistry pada penonton dan menarik mereka untuk datang menonton.
Dan jangan berharap ada pesan
moral mendalam dalam film yang dibuatnya, karena tujuan Mas Jose lebuh kepada entertainment.
Di mana dia berharap setelah menonton film garapannya, penonton akan merasa
terhibur dan bisa menjadi cerita di tengah diskusi mereka setelah keluar
bioskop.
Untuk Revalina sendiri ini adalah
film horor keduanya. Kenapa menerima peran ini? karena karakter sebagai dokter
sangat menarik baginya. Dan keseluruhan cerita benar-benar menantang untuknya. Sedang
bagi Firman ini adalah film pertamanya dan saat casting bukanlah hal mudah. Karena
setelah datang beberapakali kehapadapan Mas Jose barulah dia diterima.
Aku sendiri belum menonton film
ini dan mungkin dalaam beberapa hari kedepan baru akan menontonnya dan
rencananya akan menonton bareng Soulmate Gagalku. Dan kalau malas tidak
menyerang akan membuat riviewnya. Untuk yang sudah menonton dan sudah membuat review
bisa beri link di lapak komen.Untuk Cinemaholic Liputan6dotcom, ditunggu diskusi-diskusi kece selanjutnya :D
Salam horor ;)
Iya enar tuh Mak .. cerita horor selalu saja ada peminatnya :)
BalasHapusKalo saya .... hiii .... lebih baik gak nonton. Film kan buat menghibur. Kalo film horor gak menghibur saya :D
hihihihi...aku juga mak, sebenarnya takut tapi penasaran juga iya, makanya maksain nonton :D
Hapusmeghibur dengan film horor? hehe ... hingga saat ini saya gak pernah mengerti ttg arti menghibur dgn cara menimbulkan rasa ngeri dan takut di benak penonton (ini karena si aku mah penakut)
BalasHapusPernah di satu masa dulu saya nonton Evil Death dan The Omen, jadi kapok nonton film horor, mak Icoel.
Tapi, ya karena banyak penggemarnya, maunya sih film horor Indonesia tak hanya mengumbar sensalitas. Setuju dgn mas Jose yang penting atmosfer horornya bukan sosoknya.
hihihi...sama mak, aku juga takut, tapi penasaran :D
Hapusbetul, aku juga milih2 film horor, kalau yang mengumbal sensualitas juga ga suka :)
Saya suka pilm horor, Emak. Tapi, hdup di Desa cuma bisa nunggu dipidi datang. Penasaran dg mainnya Revalina.
BalasHapushaihh,kasian, puk2 Idah :v
Hapusaku gak suka film horor mak darling, tatuutttt.... :)))
BalasHapusiya, kamu lihat Prince Charming ajah yah :P
Hapuskalau diskusi aja sih gak apa-apa asal jangan disuruh nonton aku takut hehehe
BalasHapusga ppenasaran mak? aku penasaran banget :D
HapusGimana terhiburnya ya kalau yang ditonton adalah horor, yang ada ketakutannya :D
BalasHapusmungkin pas teriak2 ketakutan sehingga bikin bioskop ramai itu yang dinamakan menghibur mak :v :v :v
Hapus