Salah Satu Bangunan Sejarah Muslim di Cordoba |
Kali ini saatnya membuat riview film 99 Cahaya Di Langit Eropa Part 2 yang hari ini 6 maret 2014 mulai tayang di bioskop Indonesia. Beruntung sekali
beberapa hari lalu saya berkesempatan menghadiri Gala Premier film ini di XXI
Epicentrum Kuningan. Yang mana juga dihadiri oleh kedua penulis Novel 99 Cahaya
Di Langit Eropa pasangan suami istri mbak Hanum Salsabiela Rais dan mas Rangga Almahendra,
juga Bapak Amien Rais dan deretan pesohor lain Negeri Ini.
Di 99 Cahaya Di Langit Eropa Part 2 ini sendiri tidak
seperti Part 1 yang lebih menitik beratkan pada sejarah Islam di Eropa yang
ditunjukan melalui perjalanan pasangan Hanum dan Rangga menelusuri bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Paris dan
lain-lain. Sehingga banyak scene jalan-jalan para tokohnya ke berbagai tempat
dan bangunan bersejarah yang menceritakan perjalanan muslim di Eropa. Meski ada
sedikit scene di Cordoba Spanyol dan Turki.
Scene Hanum di Cordoba |
Di Part 2 kali ini lebih menitik beratkan
kepada bagaimana usaha seorang Rangga Almahendra yang didampingi istrinya
menghadapi lingkungan dengan minoritas muslim yang mana sebagian benar-benar
membutuhkan perjuangan tersendiri. Menghindari godaan lawan jenis, yang bahkan tidak
memahami kewajiban dan peraturan saat akan sholat tidak boleh bersentuhan karena
bukan muhrim. Dan Rangga berusaha memberi pengertian kepada sahabatnya Maria
tentang hal ini dan pada istrinya, Hanum yang tidak begitu suka pada kedekatan
mereka.
Dan yang lebih seru tentu kisah
persahabatan “ruwet” antara Rangga, Khan dan Stefan. Dimana Stefan digambarkan
sebagai seorang Atheis dan selalu bertengkar dengan Khan soal keyakinan. Dan dengan
sabar Rangga menengahi mereka dengan caranya. Satu scene yang sangat berkesan
bagi saya adalah saat Rangga memukul tangan Stefan yang langsung kesakitan. Ini
dilakukan saat Rangga menjelaskan argument Stefan soal “Syetan terbuat dari api
dan kalau dimasukan Neraka yang penuh api maka akan pas dan seru”. Tapi logika
yang diberikan oleh Rangga sangat keren, saat tangan (kulit) memukul tangan yang
artinya “kulit Vs kulit” dan yang timbul justru menimbulkan sakit. Kesimpulannya
meski Syetan terbuat dari api kalau dimasukan ke dalam api maka yang ada tetap
terbakar dan panas juga.
Tapi meski Stefan seorang
Atheis< Rangga tidak pernah merendahkannya. Lebih pada menghargai pilihan
Stefan dan berharap Stefan juga melakukan hal yang sama padanya dan Khan. Yang mana
dengan Khan hampir setiap hari Stefan bertengkar dan mendebatkan tentang
keyakinan masing-masing.
Dan secara garis besar 99 Cahaya
Di Langit Eropa Part 2 ini member pesan moral kuat tentang bagaimana menghargai
perbedaan. Menegakan prinsip dan kewajiban di tengah minoritas yang akan selalu
menjadi pertanyaan.
Dan di Part 2 ini kita juga tahu
bagaimana akhirnya seorang Hanum memutuskan untuk berhijab. Bagian yang juga
menjadi inti dari cerita ini yaitu bagaimana seorang Hanum justru akhirnya
mendapat hidayah menggunakan hijab justru saat berada di Eropa. Benua dengan
minoritas muslim, bahkan seringnya muslim mendapat diskriminasi tidak hanya dari
masyarakat tapi juga dari pemerintahnya sendiri. Padahal Eropa adalah salah
satu tempat yang pernah menjadi kekuatan Islam yang besar di masa lalu.
Dan akhirnya saya sangat
merekomendasikan film ini, terutama pada sering suka berdebat tentang
perbedaan. Selamat menonton!
sebelum part 2 keluar, temen2 udah pada ribut nonton. baca review ini makin kepincut pingin nonton, heuheu..
BalasHapusnice review, mak. :)
Ayooo mak nonton, kece pake bingit (y)
Hapuswah menarik banget nih untuk di tonton....jadi penasaran.........
BalasHapusBuruan nonton mak, keren pokoknya :)
Hapus99 cahaya part 1 nya aja keren, wah makin penasaran sama part 2 nya
BalasHapus*brb nonton*
Ayo mak, lengkapi dengan Part 2
HapusYg bagian 2 ini jalan ceritanya lebih menyentuh...siapin tissue hehe
BalasHapusIya mak, beberapa scene terutama pas mau habis bener2 bikin terharu :)
HapusHwaa jadi mupeng ke bioskop
BalasHapusBuruaannn, lari ke Bioskop :D
HapusKece nih reviewnya mak darling jd pengen nonton yg kedua, yg pertama nonton dan specchles saat sikecil siapa namanya tuh kena kanker itu. knp ya sisi melankolik dan dramatis slalu pd penyakit ituh...
BalasHapusaku belum nonton part 1nya
BalasHapus