Buah Cempedak alias Tiwadak |
Assalamu’alaikum...
Makanan, ya...kali ini akan
mengulas makanan. Tapi bukan makanan biasa, makanan yang cukup unik dan khas
dari daerah Kalimantan Selatan. Saya langsung ingat kuliner ini setelah membaca
GA mak Olenka. Siapa lagi yang akan mempromosikan berbagai kekayaan Indonesia,
termasuk kekayaan kulinernya kalau bukan kita sendiri. Apalagi kuliner yang
unik dan mengundang selera.
Buahnya mirip nangka, bisa langsung dimakan atau digoreng tepung, biji dalamnya di rebus |
Saya adalah perempuan Jawa yang
dibesarkan di Kalimantan Selatan, masa kecil hingga remaja saya habiskan di
Pulau Borneo tepatnya di Kabupaten Tanah Laut. Bergaul dengan masyarakat asli
suku Banjar membuat sebagian jiwa dan selera saya, termasuk selara lidah bisa
dibilang jadi “Banjarisme”.
Tapi dari deretan kuliner yang
bertebaran di sana, satu yang cukup melekat dalam ingatan dan lidah yaitu MANDAI. Apa garang Mandai tu? Artinya “Apa sih Mandai?” :D
Nah ini dia penampakan daging kulit yang akan dibuat mandai :D |
Apa ya Mandai? ini adalah semacam
sayur fermentasi. Bahannya terbuat dari kulit buah Cempedak atau di Banjar
lebih disebut buah Tiwadak. Buahnya hampir menyerupai buah nangka. Kulitnya bergerigi
tumpul, buahnya kuning dengan biji bulat coklat didalamnya. Tapi tiwadak lebih
kecil. Bentuk buahnya bulat kecil lonjong. Kalau nangka besar buahnya lebih
bervarian, ada besar, kecil, cenderung bulat. Kalau tiwadak mayoritas bulat
lonjong kecil. Wangi buahnya juga mengundang selera.
Sudah dibuang kulit luarnya dan dibaluuri garam sampai merata |
Buah tiwaadak bisa langsung
dimakan, bisa digoreng dengan tepung layaknya pisang goreng. Bijinya juga bisa
dimakan, disayur atau direbus sama lezatnya. Benar-benar buah “full konsumsi”
karena hanya kulit terluarnya yang dibuang.
Nah, bagian kulit ini yag bisa
diolah jadi mandai. setelah buahnya dikeluarkan, tinggal daging kulitnya dengan
helaian serat persis kulit nangka. Dibersihkan dengan membuang kulit luat yang
bergerigi. Cuci bersih dan tiriskan. Setelah itu balur dengan garam sampai
rata. Dan simpan dalam tempat tertutup rapat selama beberapa hari.
Mandai disimpan dalam toples tertutup rapat siap di olah |
Untuk lama hari menyimpan, ini
tergantung selera. Semakin lama (antara 3-4 hari) maka hasilnya semakin lunak. Tapi
lunak madai tidak lembek, tapi lebih ke arah kenyal. Kalau menyimpannya
sebentar antara 1-2 hari, tekstur mandai akan lebih kering. Kenyal dan
lembeknya sedang-sedang saja. Dan ini tergantung selera. Bisa dibilang ini "daging organik". bagi yang diet daging, bisa pilih mandai sebagai gantinya, karena rasanya saat digigit mirip seperti daging, kenyal :D
Mandai goreng siap dicocol sambel terasi, yummy... |
Untuk mengolahnya, ambil mandai
dari penyimpanan wadah tertutup. Cuci dan tiriskan, kemudian olah sesuai
selera. Kalau hanya sekedar digoreng dan memakannya sambil dicolek ke sambal
terasi, potong dengan ukuran agak besar. Tapi akalu ingin di tumis, asam manis,
potong mandai dengan ukuran kecil. Bisa dicampur petai atau udang, akan semakin
menambah yummy rasanya.
Tumis pedas campur petai |
Jadi kalau lagi jalan-jalan ke
Kalimantan saat berburu kuliner jangan lupa cari Mandai ya. Salah satu kuliner
khas dan unik Indonesia yang rasanya yummy. Biasanya kalau lagi musim sepanjang jalan Raya Provinsi pasti banyak yang menjualnya. Mau buahnya saja ada, atau yang sudah jadi mandai juga ada. Dijamin bakal ketagihan :D
Tiwadak dari Tanah Laut enak sekali. Nyaman banar.
BalasHapusSayur fermentasi... kayak kimchinya Banjar gitu ya? :D
BalasHapusIya mak Icoel. Rasanya mirip kimchi kah? ^_^
HapusIni makanan fave aku mau digoreng biasa dioseng-oseng plus nasi panas lupa diet maaak
BalasHapusBelum pernah nyoba sih mak.. jadi kepengen.
BalasHapusKalo buahnya sih pernah coba mak, yg dibuat mandai yg blm. Bawainlah kalo kesana lg :))
BalasHapussaya tahu buah ini waktu nonton Jejak Petualang...:) ternyata bisa diolah secara fermentasi ya...? wiiih... penasaran itu yang ada petenya, hihi...
BalasHapusaku seumur umur belum pernah lihat buah ini mak... :)
BalasHapusAku belum pernah makan buah cempedak mak :p, penasaran,kayak nangka kayak duren hehee sotoy :p
BalasHapusiya ya sekilas mirip banget sama nangka
BalasHapusyummy... kapan-kapan mau dong pesan Mandai buatan mpok Icoel :D
BalasHapuscempedak sering denger dan liat ajaa, belum pernah cobain, hehe
BalasHapusHuaahhh ini suami dan anak2 sukaaa. Kerjaan suami juga sih yg ngenalin ke kami buah cempedak ini. Di Bogor pinggiran masih banyak buah ini. Tapi kami belum pernah nyoba yg udah dibuat mandai. Jadi pengen nyoba ahhhh
BalasHapussaya ga tertarik buah di sana mbak
BalasHapuslebih senang makan soto martapura & daging rusa :)
sama satu lagi: gadis2nya cantiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiikkkkk
hi hi hi
Meh tahu aja dia nih kalo urusan cewek. :p
Hapuswah... saya baru tau kalau kulit buah cempedak ternyata bisa dikonsumsi jg... ngiler sama mandai gorengnya...
BalasHapushe.he..he....ternyata bisa jadi aneka masakan ya.... :)
BalasHapusNgiler. wah asik tuh utk substitusi daging
BalasHapusaduuuh..kebayang enaknyaaa...mauuuu
BalasHapuscempedak?
BalasHapusseperti nangka ya Tante?
Dija belom pernah makan buah cempedak
biasanya saya digoreng tepung :)
BalasHapus