Dian Pelangi, Mbak Ainun Chomsun, Ibu Dian Sosworini, Ibu Suryani Sidik dan Ibu Nunung di Launching SISTERNET |
Kapan sahabat mulai mengenal internet?
Untuk yang usianya kurang lebih
saya, lahir di bawah era sebelum milenium pasti jadi memori unik tersendiri
saat mengingat pertama kali mengenal internet. Saya pertama kali “berkenalan”
awal 2000 saat menempuh pendidikan di salah satu Akademi Komputer di
Banjarbaru.
Apa yang terlintas saat
mengingatnya kembali saat ini? Hem...yang pasti perasaan dalam merasakan perbedaan
yang mencolok antara saat itu dan sekarang yang sudah sangat jauh berbeda.
Pada saat itu saya hanya sebatas
“tahu” tapi tidak bisa mengeksplore
dengan luas karena berbagai keterbatasan, keterbatasan fasilitas seperti tidak
punya PC sendiri, sambungan internet yang masih termasuk barang sanga-sangat
super mewah dan berbagai keterbatasan lainnya.
Launching SISTERNET |
Perbedaan mencolok nyata lainnya,
terlihat pada perbedaan fasilitas dalam menikmati berbagai hiburan. Mendengarkan
lagu masih dari sisa-sisa kejayaan kaset pita dan perlahan masuk era VCD.
Begitu juga menonton Drama Korea masih dari CVD cyiin, itupun sangat sulit
mencarinya :D
Beda dengan sekarang yang tinggal
streaming dengan leluasa. Mendengar lagu dari link yang tinggal diklik. Dan
berbagai perbedaan-perbedaan lain yang sangat nyata antara menikmati internet
dulu dan sekarang.
Jamu dan Smoothie yang bisa dipasarkan maksimal melalui internet |
Kemudian pada tahun 2007 saya
pertama kali mengenal internet mobile
yang sangat mudah dan simple. Tanpa
perlu menenteng laptop atau punya PC sudah bisa menjelajah dunia tanpa batas.
Dan sejak saat itu internet seolah tidak bisa lepas menjadi bagian hidup saya. Ngeblog,
sosial media, chatting, browsing
hingga streaming menjadi bagian yang tak
terpisahkan dalam aktifitas keseharian.
Tapi kemudian yang cukup
mengejutkan saat mendengar bahwa berdasarkan riset ternyata range digitalisasi antara laki-laki dan
perempuan di Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara tetangga di
ASEAN. Perempuan Inodnesia tingkat penggunaan internetnya masih rendah sekitar
30% - 40%.
Cup Cake, bisnis rumahan yang maksimal pemasarannya dengan internet |
Bakat yang mengagumkan :D |
Intinya para perempuan Indonesia
masih lebih tertinggal dalam hal penggunaan layanan canggih daripada pria yang
penyebab utamanya masih kurangnya informasi, pengetahuan dalam menggunakan
internet, terutama mobile internet
dalam memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk mendukung aktifitas kehidupan
sehari-hari.
Hal ini menimbulkan keprihatinan
tersendiri bagi Presiden Direktur dan
CEO XL Ibu Dian Siswarini, CEO Perempuan PT Telco pertama di Indonesia, menghadirkan
program #Sisternet.
Program yang
merupakan bentuk kepedulian dan Komitmen XL untuk lebih maju lagi dalam
memanfaatkan manfaat positif internet. Yang tujuan besar dan utamanya membantu
mendorong pemerataan manfaat internet sehingga masyarakat siap menyongsong era
digital, sebagaimana yang diprogram oleh pemerintah.
Di launching di
Manhattan Hotel Kuningan Jakarta (22/4/2015) Sisternet menghadirkan
perempuan-perempuan inspiratif Indonesia yang dalam kiprahnya memanfaatkan
internet dengan maksimal untuk mengembangkan diri dan karya-karya mereka.
Selain Ibu Dian
Siswarini sendiri yang sangat inspiratif dengan pencapaian beliau sebagai seorang
CEO tapi tetap meluangkan waktu untuk ngeblog yang bisa dilihat di http://diansiswarini.com/, acara yang dipandu Sophie Navita ini juga
dihadiri Ibu Suryani Sidik Motik Ketua Umum Himpunan
Pengusaha Pribumi Indonesia yang memaparkan kerikatan kuat antara Perempuan
dan Internet. Seperti kegiatan sederhana mencari resep untuk menu harian
keluarga, mengirim dan membayar uang sekolah anak yang sekarang sudah lebih
banyak dilakukan melalui internet mobile.
Serta berbagai kegiatan keseharian lainnya yang mayoritas tak lepas dari
internet.
Ibu
Nunung dari Rumah Singgah Peka yang menceritakan pengaruh besar internet dalam
komunitas yang beliau bawahi. Acara launching ini juga dihadiri Menteri Sosial
Ibu Khofifah Idarparawansa. Beliau menceritakan Komunitas Perempuan NU yang
memanfaatkan internet dalam memasarkan produk garmen hingga ke Timur Tengah dan
hanya dalam waktu 3 hari langsung mendapat respon positif dari konsumen Timur
Tengah.
Jadi
intinya, Siternet ingin mendorong wanita Inodnesia produktif dan aktif, serta
mendapatkan banyak manfaat positif dari internet untuk menyongsong era digital
dan pasar bebas MEA yang akan mulai tahun ini. Dari internet, para perempuan
bisa mendapatkan informasi penting dengan maksimal yang dibutuhkannya. Membagi pengalaman
yang mungkin bisa bermanfaat, membantu dan menginspirasi untuk banyak orang. Melalui
internet perempuan juga bisa mengembangkan dan mengeksplore kemampuan serta
bakat yang dimilikinya dengan baik dan tepat sehingga bisa bermanfaat baik
untuk diri sendiri, keluarga maupun orang lain dan lingkungannya.
Dan untuk
mencapai tujuan ini, Ibu Dian menjelaskan bahwa Sisternet akan bekerjasama dan
menjalin kemitraan dengan media, komunitas maupun platform online untuk dapat
menyentuh seluruh la[isan perempuan yang ada di Indonesia dengan berbagai
program dan rangkaian kegiatan positif. Sisternet juga akan melakukan rangkaian
roadshow di 3 kota besar Indonesia Jakarta, Bandung dan Surabaya untuk dapat
bertatap muka langsung dan melakukukan edukasi tentang internet hingga
penggunaan aplikasi seperti e-commerce dan lainnya.
Dalam launching
ini, konsep acara juga sangat menarik. Saat masuk kita akan disuguhi berbagai
booth yang berisi “dagangan” hasil olahan rumahan yang saat bisa dilakukan
semua orang meski tanpa lapak “nyata” alias toko. Tapi bisa hanya engan
menjualnya melalui online. Ada jamu tradsional, ada jajan pasar, ada cup cake.
Dan ada
juga dua anak gadis kece yang bisa menggambar wajah. Keduanya mahasiswa UNJ. Yang
satu menggambar wajah secara manual, yang satu lagi menggambar wajah secara
digital. Dan keduanya terbiasa menerima pesanan gambar setelah memajang gambar
mereka di sosmed.
Dengan visi “Perempuan
Membantu Perempuan” selain program edukasi secara langsung, XL juga menyiapkan website
dan aplikasi SISTERNET. Website dapat diakses melalui komputer maupun mobile. Untuk
smartphone bisa di download langsung aplikasinya.
Berisi berbagai
fitur menarik khas perempuan diantaranya tips-tips kecantikan dan memasak. Forum
diskusi dengan berbagai topik seperti kesehatan dan kecantikan, anak dan jual
beli, pakaian, traveling, belanja dan seterusnya. Semua pengguna bisa bergabung
dalam berbagai diskusi dalam forum yang sesuai dengan topik yang diinginkan.
Terdapat juga
berbagai fitur promosi produk, games menarik khas perempuan. Bahkan tak
ketinggalan fitur kalender untuk mengecek jadwal mentruasi. Yang suka mengikuti
berita-berita terkini infotainmen juga tak usah repot lagi stalker sana-sini. Karena
Siternet juga menyediakan fitur berita hiburan. Untuk tahu lebih jauh dan lebih
banyak, buka website SISTERNET di www.sisternet.co.id.
Jadi, mari
perempuan Indonesia maju bersama, mengembangkan diri dengan maksimal mengahdapi
era digital dengan memanfaatkan teknologi yang terus berinovasi.
Cakeeeeppp.... ^_^
BalasHapusSiapa yang cakep Neng? Akuhh yah? :p
HapusTerlalu byk dian tp nggak ada dian sastro hihihiii. Ini semacam forum ya?
BalasHapusHooh, padahal aku fans militannya ik :))
HapusSalah satu fiturnya adalah forum mak Lus ;)
Iiih, yg datang ke acara ini perempuan keren semua!!
BalasHapusBtw, emang kakak lahir tahun berapa? Kok telat kenal sama inet. Bhahhaa
Betull, sangat menginspirasi semua yang hadir ^_^
HapusEhhh...eike masih seumuranmu :P :))
HapusMariiiiiiii
BalasHapus:)
Marii, mengeksplore diri dengan positif dengan memanfaatkan internet ;)
Hapusteknologi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin
BalasHapusSisi positif teknologi memang luar biasa ta mak Lid klo dimanfaatkan maksimal ;)
Hapuskereeeem mbaaa icoel
BalasHapusudah makin byk aja kegiatan na lwt net neh
colek2 aku ya klo ada ramean di yogya hehehe