Woman's Diary

“Ah...ganteng banget deh Lee Min Ho di The Heirs ini, meski agak endut dikit dari biasanya”

“Wow...Jo Jung Suk tambah imut aja jadi Chef”

Ungkapan rasa suka meski bagi sebagian orang rada alay ini sering keluar juga dari para pecinta drama Korea seperti saya, meski saya bukanlah fans yang masih remaja. Tapi sudah emak-emak :D

Pertama kali kenal drama Korea pada awal tahun 2000 saat trio Song Hye Gyo, Song Seung Heon dan Won Bin hadir memporak-porandakan hati dengan kisah tragis percintaan mereka melalui drama Endless Love, sejak itu racun drama Korea merasuk kuat dalam tiap persendian diri saya hingga sekarang. *drama banget deh*

Dan menjadi pecinta drama Korea 10 tahun lebih, sudah ratusan judul drama Korea saya tonton. Berganti judul dari musim ke musim, mulai dari yang dimainkan aktor dan aktris lama sampai yang baru. Dari era Song Seung Heon yang sudah mulai berumur dan masuk golongan Ahjussi tapi tetap kece, hingga era Idol (member boy/girl grup) yang ikut nyebur ke akting dengan semangat muda mereka.

Menonton setiap episode menghadirkan beragam dinamika rasa dalam diri sendiri. Berbagai macam rasa muncul saat menyaksikan scene demi scene tiap episode berbagai judul. Antara lain :

Rasa nano-nano

Dengan beragam genre yang disajikan dengan detail, drama Korea bisa membuat saya sedih hingga menitikan air mata saat cerita yang disajikan bergenre romance dramatis, salah satunya ya seperti Endless Love.  Tertawa geli hingga terpingkal-pingkal saat komedi romantis hadir dan kelakuan konyol tiap tokoh dalam drama benar-benar hadir dengan akting yang luar biasa. Atau rasa takut, saat drama menampilkan kehororan yang mencekam. Ketakutan dan tegang, saat scene-scene thriller hadir mencekam dan mendebarkan. Atau gemes dan emosi sendiri saat ending drama menggantung dan tidak sesuai harapan.

Maklum, seperti yang dikatakan Bibi Titi Teliti alias Erry Andriayati, kami adalah golongan penganut Happy Ending garis keras. Jadi kalau endingnya nggak happy, bisa dibayangkan, berhari-hari akan tetap terbayang dan digauyuti rasa galau efek dari ending drama yang sedih, tragis atau menggantung tersebut.

Rasa Absurd

Karakter yang mayoritas ditampilkan sempurna, seperti anak cahebol (konglomerat) yang cantik dan atau tampan, berkecukupan, eh punya pacar yang perhatian, romantis, sayang dan sebagainya dan sebagainya itulah. Meski di sisi lain cerita sering dibumbui bahwa “Meski kaya mereka tidak bahagia” tapi tetap saja bikin iri *penonton yang terlalu dramatisasi ya beginilah*

Atau type-type Cinderella, gadis biasa saja tapi dibela-belain oleh kekasihnya hingga mengorbankan banyak hal. Kekasihnya anak Chaebol, ganteng. 

Chef ganteng yang ahli berkutat di dapur. Meski berkabut asap dan cipratan minyak tapi tetap mempesona, ehh...naksir cewek dari kalangan biasa yang adalah karyawannya di restoran. Diajarin masak tiap hari sama si Chef.

Nontonya bikin iri banget deh pokonya. *bangun Coel...itu Cuma drama hihihi...*

Rasa Motivasi

Melihat kecantikan para aktris drama Korea, dengan tubuh langsing dan sehatnya sangat membuat saya termotivasi. Apalagi saat membaca di berbagai artikel bahwa perjuangan mereka untuk tampil cantik dan langsing adalah sebuah perjuangan, benar-benar membuat saya kagum. Salah satunya adalah kisah Kang Sora yang sebelum debut adalah seorang gadis yang overweight. Bahwa kalau kita berusaha, konsisiten dan disiplin pasti bisa. *Curhatan emak-emak banget nih, yang sedang berjuang nurunin BB*

Rasa Inspirasi

Penampilan aktor dan aktris drama Korea, dari ujung rambut hingga kaki biasanya sangat diperhatikan dengan seksama. Mulai dari make up, fashion dan berbagai accesories yang mereka pakai. Tidak sedikit yang jadi tren setelah drama berkahir. Bahkan ada beberapa model fashion yang setelah sekian tahun berlalu tapi baru jadi tren di masyarakat Indonesia sekarang. Jadi untuk yang suka fashion dari ujung rambut hingga kaki, saya rekomendasikan untuk mulai rajin hunting inspirasi di drama Korea. Karena bisnis drama Korea tidak hanya tentang cerita yang disajikan dalam deretan episode drama, tapi juga tentang “Promosi terselubung” terutama dalam berbagai fashion yang mereka gunakan.

Rasa Ingin Piknik

“Promosi terselubung” drama Korea tidak hanya tentang fashion yang ditampilkan tapi juga tentang kawasan wisata indah yang terbentang di berbagai sudut Korea. Siapa yang tidak ingin jalan-jalan ke Nami Island? Atau Pulau Jeju? Terus ayo singsingkan lengan baju bekerja, supaya kapan-kapan bisa jalan-sajalan bersama keluarga liburan ke sana :P

Rasa Mupeng Berat

Kembali tentang “promosi yang soft” dalam drama Korea. Ini adalah salah satu yang paling bikin mupeng tingkat akut. Yaitu menampilkan berbagai inovasi dan teknologi terbaru dari berbagai merek asal Negara Korea.

Jadi sudah pada tahu kan tahun ini salah satu produsen gadget terkemuka dunia dari Korea, Samsung melaunching type terbarunya Samsung Galaxy S6 & S6 Edge.

Dan jauh sebelum launching resmi di Indonesia, saya sudah mupeng berat melihat gadget kece terbaru ini bertebaran di beberapa drama Korea terbaru yang tayang di awal semester pertama tahun 2015.

Salah satunya drama Fall in Love With Soon Jung. Semua tokoh dalam drama ini menggunakan gadget Samsung Galaxy S6 & S6 Egde. Belum selesai mupengnya, karena masih sering rerun nonton dramanya, eh...dapat cerita dari teman kalau salah satu varian terbarunya Samsung Galaxy S6 Edge+ juga sudah ancang-ancang hadir di Indonesia melalui pre-order yang dimulai besok secara eksklusif (27/8/2015) pukul 13.00 WIB di Lazada Indonesia.

Apalagi saat browsing-browsing Lazada dan membaca kualifikasi dan speksifikasinya jadi tambah mupeng berat deh.

Heuh...langsung banyangan absurd mulai muncul “Kalau aku jadi salah satu karakter dalam drama Korea, cukup jadi pemeran pembantu deh yang tidak dituntut harus cantik dan langsing, enak banget nih sudah merasakan duluan menjelajah Galaxy S6 Edge+”

Terus buru-buru tutup video player, berhenti dulu nonton dramanya. Sambung chatting ngobrolin Galaxy S6 Edge+ bareng teman yang mulai tergoda dan tertarik ikut pre-order besok.