Tulungagung, kota leluhur saya
dari pihak Ibu adalah sebuah kabupaten kecil yang menyimpan banyak kecantikan
tak tereksplore. Kabupaten cantik ini tidak seperti tetangga-tetangganya yang
memiliki ciri khas yang ikonik. Seperti Kediri dengan pabrik rokoknya. Blitar
dengan makam Presiden Pertama RI. Malang dengan sebutan Kota Apel, Pacitan yang
mulai naik daun karena merupakan kota kelahiran Presiden SBY.
Tulungagung gaungnya memang belum
begitu menggema, terutama untuk masyarakat Indonesia di luar Pulau Jawa. Bahkan
pada saat saya masih SMA, pernah seorang teman dari Kalimantan nyeletuk “Sebelah
mana itu di peta?” saat saya cerita Ibu saya sedang pulang ke Tulungagung. Ya,
saya maklum kok, meski rasanya mau jitak kepalanya hahaha.
Di era internet dan media
informasi yang serba cepat saat ini, bersyukur deh Tulungagung mulai lumayan
terangkat keberadaannya. Meski menurut saya masih belum bisa menyamai
tetangga-tetangga sebelahnya. Tapi tidak apalah ya, pelan-pelan saja tapi pasti
gitu.
Karena itu, sebagai salah satu
cucu dari leluhur yang berasal dari Tulungagung, saya terpacu untuk ikut
mempromosikan. Minimal menambah kata kunci Wisata di Tulungagung Jawa Timur di
jagad maya yang luas ini ya :D
Tidak hanya kabupaten yang
cantik, karena didominasi pedesaan yang dengan hamparan sawahnya yang memancarkan
aroma sejuk. Tapi juga menyajikan beragam lokasi wisata yang menggoda. Selain pantai
dan gunung-gunung, saya sangat terpesona dengan wisata kombinasi alam dan
campur tangan karya manusia, Bendungan atau Waduk Wonorejo.
Waduk Wonorejo, sesuai namanya
berada di Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo Tulungagung. Waduk, tentu kita
sudah tahu dong fungsinya. Kalau belum belum, googling aja yah, saya males
nulisnya :P
Dibangun awal tahun 2000, yang
berdasarkan cerita masyarakat sekitar untuk mewujudkannya pemerintah merelokasi
empat desa, mamahat, meratakan, menyatukan beberapa bukit menjadi satu, bukit
Wonorejo. Ini dulu yang cerita teman saya yang merupakan salah satu keluarga
yang rumahnya ikut direlokasi.
Diklaim sebagai salah satu waduk terbesar
di Asia Tenggara, kini wonorejo tidak hanya sebagai sarana pengairan saja. Tapi
sudah menjelma menjadi salah satu destinasi wisata keren di Tulungagung.
Penginapan berupa Vila dan resort
di atas bukit juga sudah tersedia, pas banget buat yang lagi bulan madu. Karena
kawasannya perbukitan dan gunung-gunung, kalau malam otomatis hawanya sejuk dan
dingin :D
Soal jalan, jangan kuatir. Karena
menuu ke sini jalannya sudah bagus. Hanya saja memang sulit mencari kendaraan
umum, angkot misalnya. Sangat jarang. Secara umum masyarakat Tulungagung sudah
banyak yang memiliki sepeda motor sendiri, jadi angkot desa-desa sepi. Meski ada,
pasti sangat lama, antara 2-4 jam jaraknya. Itupun kalau masih ada.
Lebih mudah memang menggunakan
kendaraan sendiri, kalau berwisata ke sini mending nyewa ojek atau kalau
barengannya banyak ya nyewa mobil.
Pastikan kendaraan benar-benar
dalam kondisi prima. Karena jalan menuju ke Waduk Wonorejo berupa perbukitan naik turun,
berliku dan mendaki. Kalau naik sepeda motor cek dulu semua spare part motor,
karena saya sendiri punya pengalaman mesin motor langsung turun saat ke sini. Itupun
setelah lebih dulu mengalami menuntun motor. Karena main bawa-bawa saja sepeda
motor sepupu tanpa bertanya kondisinya. Ternyata saat hampir sampai tekape, mulai
masuk ke kawasan curam berliku dan mendaki, baru sadar kampas rem sudah tipis dan
tak tertolong. Daripada resiko, akhirnya saat curam saya dan suami (waktu itu
masih pacaran) memilih mendorongnya. Capek cyinn :D
Jadi kalian jangan ampai mengalami
ya, kalau mau ke sini pastikan kondisi kendaraan, baik mobil atau sepeda motor
benar-benar oke ;)
cakeeeep...pemandanganya oke bangeeeet :)
BalasHapuspemandangannya indah sekali mak..berasa ada di LN :)
BalasHapusCantikkkkkkknya TULUNGAGUNG. Indonesia itu surga ya mak Sumart Saelan? :D
BalasHapusfotonya beniingg *bukan orangnya* xp
BalasHapuswaduknya luassss bgt,keren pemandangan'y,blh nih buat tujuan wisata berikutnya,heee... tulungagung deket ke kediri ya mak?kira2 brp jam?
BalasHapusKak, kalau naik bis umum mau ke tempat wisata diatas bisa turun dimana? Trus naik ojek ke tmpat wisata habis berapa??
BalasHapusKalau naik kereta api, trun stasiun, trus naik ojek ke wonorejo brapa ongkos ojeknya??