Nguprek
koleksi foto yang ada di folder laptop, saya jadi sadar ternyata sangat hobi memotret
gedung-gedung tinggi di Jakarta. Tentang gedung tinggi di Jakarta yang
melambangkan kemapanan. Dan sebuah foto selalu menggambarkan banyak cerita. Termasuk
foto gedung-gedung tinggi ini, yang mengingatkan saya tentang pola pikir,
imajinasi, harapan dan kenyataan dari sebuah “Gedung tinggi yang terlihat megah”.
Gedung pencakar langit, itu
istilah kerennya. Sebagai salah satu kota Metropolitan dunia, tentu Jakarta
adalah gudangnya gedung pencakar langit. Saat baru-baru saja tinggal dan
merantau di Jakarta, setiap di dalam bis umum dan melintasi kawasan Sudirman
Thamrin, ada rasa yang berbeda saat menatap gedung pencakar langit yang
berderat di sepanjang jalan utama Ibu kota ini dari balik jendela bis.
Meski lahir dan pernah tinggal di Surabaya
tapi perasaan berbeda saat melihat deretan gedung-gedung tinggi di kawasan
utama Ibu Kota, tetap memberikan rasa yang berbeda.
Pernah ikut mengadu nasib dalam
sebuah tes kerja di kawasan Thamrin, seolah memberi pemikiran sendiri bahwa
gedung pencakar langit di kawasan Sudirman Thamrin adalah simbol kesuskesan, kemapanan
dan kemewahan.
Kantor-kantor utama banyak
perusahaan terkemuka, Instansi swasta dan Negara, mall mewah dengan
merchant-merchant populer dan langganan sosialita ada di dalam gedung-gedung
pencakar langit ini. Inilah yang mungkin menimbulkan gambaran dan rasa
tersebut.
Seiring waktu, akhirnya saya menjadi bagian
dari gedung-gedung pencakar langit tersebut. Menceburkan diri dalam hobi
blogging, membuat saya banyak kesempatan masuk dan menginjak banyak gedung
pencakar langit di Jakarta.
Akhirnya membuka mata saya bahwa
hidup itu beraneka warna. Bahwa tentang apa yang ada “di dalam” tidak melulu
seperti yang terlihat di luar. Begitu pun tentang gedung pencakar langit.
Memang benar, banyak kemapanan di
dalamnya. Tapi yang sebaliknya juga banyak. Bahwa dalam mall mewah di kawasan
Thamrin, banyak pembeli dengan pakaian wah mentereng, tapi juga ada pekerja
kalangan menengah bawah di sana.
Mereka terkadang ramah dengan
senyumnya menyapa dari balik pintu toilet. Namun di saat tertentu mereka tidak
tersenyum sama sekali. Yang mungkin karena larut dalam kelelahan. Ada juga yang
menjawab ramah setiap pertanyaan dari balik meja menchant coffee terkenal dan
populer. Di lain waktu kita bisa melihat beberapa dari mereka selalu melirik jam tangan, menunggu waktu pulang setelah lelah menjalani shif malam.
Banyak yang cantik dan menawan
dengan blazer dan kemeja
berbalut jas elegan, dengan name tag
perusahaan multi nasional hingga internasional. Tapi tak sedikit pula yang
terpekur dalam lembar-lembar hitungan stok barang dagangan di counter mereka. Menghitung
perkiraan bonus yang mungkin didapat dari penjualannya.
Ya, sebuah gedung pencakar langit
yang terlihat kokoh, seolah ingin menunjukan pada langit luas mereka memiliki ‘kuasa’
menyimpan banyak cerita berwarna. Tidak hanya tentang mewahnya saja, tidak
hanya tentang kokoh dan kuatnya saja. Itu hanya sekedar sawang sinawang kalau
kata orang Jawa.
Dibalik kokohnya gedung pencakar
langit Jakarta, yang pasti hanya indah untuk dipandang dan dipotret saja. Tapi
tidak untuk diasumsikan dengan hal sama rata tentang yang indah-indah saja.
karena gedung itu tetaplah bagian kehidupan manusia yang beraneka warna.
Aku pusing lihat gedung tinggi hahaaa.... Seluruh kemewahan yg harus dibayar mahal dg kerja keras.
BalasHapusjangan dongak makk kalau liat :))
Hapusyup, kadang butuh kerja yang sangat keras untuk menikmati kemewahan
hi hi jadi inget dulu cita2nya abis lulus kuliah kerja di gedung tinggi pakai baju keren mak.
BalasHapussepertinya itulah impian banyak pemuda pemudi mak, termasuk kita saat jaman muda mudi hehe :D
Hapuskok aku bacanya mellow :'))))
BalasHapusCoooel, jadi inget waktu wawancara kerja zaman baheula, pertama kalinya ke gedung tinggi2, keluar lift mukaku aseli pucet, smp mbak2nya khawatir aku pingsan huahahahaha
BalasHapusNapa pucat? Takut sama yang tukang wawancara ta? :P
Hapusaku selalu ingat gedung tinggi, soalnya dari dulu sampe sekarang kerjaannya cuma keluar masuk gedung tinggi -_____-
BalasHapus