“Tanjung Priok”
“Wow...”
Dan “wow” itu selalu membuat dahi saya berkerut heran. Ada
apa dengan “wow” itu? Ngakak juga sih. Banyak yang beranggapan tinggal di
Tanjung Priok itu kesannya seram, entah kenapa demikian. Padahal saya sih
merasa nggak begitu. Bahkan Tanjung Priok menurut saya salah satu kota yang cukup menarik dan nyaman di Jakarta. Soal panas? Ah, hampir semua wilayah memang panas kok :P
Karena dekat Pelabuhan,
sepertinya dulu jadi kota tujuan para perantau dari berbagai pelosok negeri
Indonesia terutama Sulawesi yang baru turun dari kapal yang membawa mereka
mengarungi lautan luas. Sepertinya para perantau ini memilih lokasi terdekat
setelah turun dan memullai kehidupan perantauan. Jadi jangan heran di Tanjung Priok ada nama
jalan menggunakan nama daerah Sulawesi, sepeti Jalan Gorontalo, Jalan Bugis. Tapi
ini hanya pendapat saya pribadi saya lo ya :D
Tempat yang biasa, menyajikan rasa yang luar biasa :) |
Sebenarnya saya kurang ngeh juga
ada sejak kapan warung Mie Hotplate yang pengunjungnya selalu ramai ini. meski
sudah tinggal sejak 2006 di Tanjung Priok, saya baru ngeh akhir-akhir ini
dengan warung Mie yang ada diujung Jalan Bugis ini. Lokasinya tepat di seberang
Seven Eleven Jalan Bugis.
Setelah beberapa kali tertunda
untuk mampir, akhirnya bisa juga menikmati Mie Hotplate bareng suami dan anak.
Dan lunaslah rasa penasaran.
Bagaimana rasanya? Ternyata rasanya
memang seunik nama dan penyajiannya. Hotplate diambil diambil dari cara penyajiannya
yang menggunakan plate berbahan baja. Bener atau tidak ya baja? Duh, saya kudet
tentang nama bahan peralatan dapur, tahunya almunium dan
beling saja :)))
Saat menyajikan mie di pring
plate ini kuahnya masih mendidih. Plate diberi alas kayu oval yang ukurannya lebih
besar. Saat disajikan ke hadapan kita di meja dalam keadaan kuah kental masih mendidih
ini, wangi rempah-rempah bumbu yang lain dan berbeda dari mia ayam biasa,
benar-benar langsung menggugah selera.
Pengunjungnya selalu ramai |
Saat mie mulai menyentuh lidah,
di sini saya merasakan rasa yang memang khas dan unik dari mie ayam biasa yang
sering kami nikmati di tempat lain. Kuah kentalnya yang berbumbu rempah-rempah
terasa seperti rendang campur kare. Ini menurut saya lo ya :D
Yang pasti Alisha dan Bapaknya
yang penghobi mie ayam mania juga mengatakan hal yang sama. Kata Bapaknya
Alisha “Rasanya memang beda ya, lebih sedap dan dalam banget bumbunya di lidah”.
Untuk pilihan variasi, Mie
Hotplate Abuy menyediakan banyak varian. Ada Hotplate Original, ada Mie
Hotplate Baso, Moue Hotplate Jamur, Mie Hotplate Ceker dan lain-lain. Begitu juga
tingkat kepedasan bisa kita pilih. Bisa pedas biasa, agak pedas dan pedas
banget.
Untuk anak-anak ada juga Mie
Ndeso dengan varian rasa yang beragam juga, tapi tidak pedas dan penyajiannya menggunakan mangkok biasa.
Untuk minuman Warung Mie Hotplate
Abuy menyediakan Sop Duren dan minuman standar lainnya, seperti teh, jeruk dan
minuman botol. Saya pikir memang tidak perlu banyak-banyak membuat minuman
unik, karena yang utama memang Mie Hotplate-nya :D
Harga? Nggak usah kuatir, terjangkau banget di kantong. Makan bertiga masih jauh dari angka Rp 100 ribu kok ;)
Harga? Nggak usah kuatir, terjangkau banget di kantong. Makan bertiga masih jauh dari angka Rp 100 ribu kok ;)
Jadi, untuk yang masih “wow...” saat
mendengar “Tanjung Priok” sepertinya harus menikmati Mie Ayam Hotplate agar bisa
bilang “Wow...” lebih kece tentang Tanung Priok :D
ngiler mak icoel liat mienya nyam2 bgt dh :)
BalasHapusSinii mak, aku traktir ^_^
Hapuswah, baru liat nih kuliner ini.. jdi ngiler pngn nyobain mbak.. :)
BalasHapusaku langsung fokus sama foto mie hotplate sama sop duren.. perpaduan kulienr yang enak banget..hehe :)
BalasHapusMantaps mas bro.. Coba juga sensasi mie upnormal mas bro. Asli nagih :D
BalasHapuspengen juga mie ayam nya
BalasHapus