Besar di Kota kabupaten yang
mayoritas adalah perantau, di mana lingkungan mengajarkan bahwa “Masa depan
adalah PNS”. Maka kalau kita tidak menjadi PNS, terkadang mendapat streotip
bahwa masa depan kita suram.
Tapi saya tidak bisa menyalahkan
atau menjudge pendapat tersebut juga, meski saya bukan pengikut pendapat
tersebut. Dulu, sebelum dunia berkembang secara modern tanpa batas saya sudah
memiliki pemikiran yang anti mainstream. Meski hanya disimpan sendiri dalam
hati, karena akan terasa aneh dan dianggap sombong kalau saya terlalu berani
mengungkapkan hal tersebut.
Sekarang? Saya tidak dalam
kapasitas untuk mendebatkan bahwa saya benar sih, tapi hanya berusaha
menceritakan berdasarkan pengalaman ribadi. Bahwa masa depan cerah atau tidak,
terjamin atau tidak semua tergantung pada perencanaan hidup masing-masing orang
secara personal. Apalagi sat kita kaitkan dengan materi.
Yang ini Investasi Kesehatan untuk tetap bugar di masa depan :D |
Bisakah orang tanpa penghasilan
tetap seperti saya dan suami yang sama-sama freelance memiliki masa depan yang
terjamin? Tentu saja bisa, jawabannya adalah dengan berinvestasi.
Investasinya dalam bentuk apa? Kalau
sudah banyak uang ya bisa beli rumah di lokasi yang strategis, beli logam mulia
dan lain-lain. Tapi kalau uangnya saja ternyata harus dikumpulkan pelan-pelan,
tentu harus pinter ya memilih investasi agar uang yang tidak sebanyak milik
keluarga konglomerat bisa berkembang, menghasilkan dan tepat guna.
Nah, beruntung banget sabtu
kemarin saya dan beberapa emak-emak dari KEB menghadiri sebuah acara keren “Investasiku
Masa Depanku”. Diadakan oleh Rekasadana acara ini menghadirkan pemahaman baru
bagi saya pribadi tentang makna dan manage investasi.
Acara dilaksanakan di The Terrace,
Senayan National Golf Club acara dibuka dengan yoga bersama. Sudah paham kan
bahwa olahraga juga salah satu bentuk investasi masa depan, supaya tetap bisa sehat
bugar dan segar di masa senja dan menikmati hasil investasi financial di masa
muda.
Di acara utama yang menghadirkan
narsum Mbak Prita Ghozie seorang finacial planner dan penulis beberapa buku kece,
Mas Farhan yang pastimya semua sudah tahu dong, dan Wiko
H.Tanata. dipandu Prabu Revolusi, ilmu mengalir dari ketiga narsum ini untuk
kami yang benar-benar masih banyak tidak tahu tentang konsep investasi.
Konsultasi & mencari pencerahan tentang investasi Reksa Dana |
Jadi investasi tidak hanya tentang masa tua bisa pensiun dengan
tenang tanpa kekurangan financial. Tapi investasi adalah tentang bagaimana
hidup makmur hingga akhir hayat. Bahkan saat usia sudah sampai tiba waktunya
ditutup Sang Maha Pencipta, tidak meninggalkan kesulitan untuk keluarga yang
ditinggalkan.
Hayo, siapa yang ingat guyon
dagelan suami sakit mau meninggal dilarang oleh istrinya dengan diingatkan
biaya pemakaman hingga selamatan 100 hari? :D
Dan hidup makmur aspeknya sangat
luas. Siapa yang tidak mau mendaftarkan buah hati ke sekolah unggulan terbaik? Siapa
yang tidak mau jalan-jalan minimal keliling Asia saja? semua pasti mau!!
Di sinilah peran penting
investasi mengcover kenbtuhan kita. Penting juga diingat, investasi bukan
tentang sisa uang yang disimpan, tapi menyisihkan dari pendapatan. Dan semakin
tinggi dan bertambah pendapatan, maka sudah selayaknya investasi juga kita
naikan.
Pada sharing ini, yang paling
menarik sebenarnya saat mendengar kisah awal investasi Mas Farhan. Sebagai seorang
entertainer yang kerjanya tidak pasti, kadang ada kadang tidak. Kadang banyak,
terkadang juga sebaliknya pada saat titik tertentu membuatnya sadar bahwa dia
harus berinvestasi untuk menjaga masa kosong job.
Sangat yakin untuk memulai investasi & membuka rekening Reksa Dana :D |
Dan ini mengingatkan kondisi saya
dan suami saat ini yang sama-sama bekerja sebagai freelance. Bagaimana masa
depan dan cita-cita kami ke depan? Tentu semua harus direncanakan dari
sekarang. Jujur saja saya merasa telat banget berfikir dan memulai tentang
investasi karena selama ini banyak ragu-ragu.
Mbak Prita Gozhie lebih mengagumkan
dan canggih lagi, sudah berinvestasi sejak masa remaja. Melihat contoh dari
sang ayah, juga untuk mewujudkan cita-cita punya rumah langsung saat menikah,
ingin naik haji usia muda dan banyak impian lain membuatnya getol berinvestasi.
Menurut mbak Prita, saat orang
tua tidak berinvestasi, biasanya anak akan tidak aware berinvestasi. Jadi orang
tua harus memberi contoh utama.
Dari jumlah yang tidak banyak
sampai sekarang saat pendapatannya sudah meningkat signifikan, mbak Prita juga
terus meningkatkan investasinya. Karena investasi sendiri menurut mbak Prita
bukanlah tujuan akhir. Yang menjadi tujuan adalah “Apa yang diinginkan,
dilakukan dari hasil investasi tersebut”.
Investasi juga bukan tentang “Ingin
menjadi milyuner” karena orang-orang kaya pun tetap berinvestasi meski mereka
sudah kaya. Jadi lebih kepada bagaimana mendapatkan hasil maksimal dari
simpanan yang kita miliki. Atau mengumpulkan maksimal pendapatan kita. Dan mencapai
cita-cita yang kita inginkan.
Saran mbak Prita, khususnya untuk
perempuan harus benar-benar menyisihkan penghasilan untuk berinvestasi. Karena berdasarkan
survei harapan hidup kaum perempuan jauh lebih tinggi dibanding laki-laki.
Jadi investasi adalah semacam
ikhtiar untuk berjaga-jaga kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan. Misal suami
meninggal, maka istri tidak goncang secara financial saat harus menjalani
sendiri semuanya. Karena itu wahai para perempuan, jangan memperbesar balanja, tapi perbesarlah investasi.
Tentang Reksa Dana
Sebelumnya saya juga pernah ikut
workshop tentang trading saham dan punya akunnya. Tapi jujur, belum pernah saya
jalankan sama sekali karena masih belum bisa all out soal waktu mempelajarinya.
Di acara ini saya jadi tahu tentang Reksadana yang selama ini hanya tahu
namanya saja.
Jadi bedanya trading dan Reksa Dana
adalah pada yang menjalankan. Kalau trading kita menjalankan sendiri semua
pembelian, kalau reksa dana dijalankan Manager Investasi. Memang hasilnya jadi
berbeda, kalau trading sendiri tentu lebih tinggi, tapi resiko juga lebih
tinggi. Dan menuntut waktu yang lebih konsisten dan fokus untuk menjalankannya.
Meski sebenarnya investasi apapun
pasti ada resiko, tapi tidak berinvestasi juga jauh lebih beresiko. Kalau
menurut mas Farhan “Jangan membeli asuransi setelah sakit, jangan berinvestasi
setelah kepepet”. Jadi rencanakan semua sebaik mungkin.
Reksadana adalah investasi dalam
tabungan dan ada manager investasi yang menjalankan. Kita tinggal duduk diam
dan terus menambah saldo, investasi akan berjalan sendiri. Instrumennya endiri berupa saham, obligasi,
pasar uang dan lain-lain.
Dan Reksa Dana tergolong
investasi yang “manageable” resikonya. Tinggal
mempercayakan investasi kita ke lembaga terpercaya dan menengoknya sesekali
untuk melihat hasilnya. Atau terus memantau via online juga bisa.
Ada beberapa skema investasi yang
ditawarkan. Ada IMD atau Investaku Masa Depanku. Yaitu program investasi
berkala Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham. Minimal pembukaan Rp 200.000.
Bisa langsung menggunakan auto debet pada tabungan. Dengan jangka waktu minimal
tiga tahun. setelah satu tahun pertama bisa kita ubah jumlah penyetorannya.
Untuk auto debet baru bekerjasama dengan Bank BCA.
Skema kkedua yaitu skema
fleksibel. Pembukaan pertama minimal Rp 100.000. Kapanpun dan berapapun ada
uang, kita bisa menyetorkan ke rekening Reksa Dana. Perkembangan pertahun
berkisar 15%.
Keuntungan lain, Reksa Dana dana
tidak dikunci, bisa dicairkan kapanpun kita membutuhkan. Hanya bila pencairan
di bawah 2 tahun ada biaya administrasi yang nggak gede kok. Untuk biaya
pembelian sendiri sebesar 1%. Selebihnya tidak ada biaya apapun lagi.
Jangan lupa Invest yang konsisten ya maks, untuk masa depan yang lebih baik :D |
Tapi yang harus benar-benar
diperhatikan saat akan berinvestasi adalah keabsahan Lembaganya. Manager
investasi yang menjalankan harus bersertifikat dari Lembaga resmi di bawah
naungan OJK. Jangan sampai kita tertipu, benar-benar kenali seluk beluknya
sebelum berivestasi.
Secara personal, perhatikan konsumsi, karena kalau konsumsi tidak dimanage maka investasi tetap jebol. Kedua, investasi juga harus konsisten lo. Kalau tidak konsisten maka tidak akan maksimal hasilnya.
Dan saya, Makpon Mira dan
Makjurbay Irma langsung mengisi form pembuatan rekening Reksa Dana saat itu
juga. Karena ingin menerapkan ilmu hari itu untuk masa depan lebih baik, tsahh
:D
Jadi para freelance, jangan takut dengan masa depan. Yuk rencanakan dari sekarang investasi untuk masa depan yang lebih makmur dan terjamin.Karena semua harus direncanakan dengan asik, untuk dapat menikmati hasil yang asik. salah satu caranya dengan #InvestAsik.
Untuk tahu lebih jauh tentang
Reksa Dana dengan segala produk serta skema dan instrumentnya, bisa buka social
media twitter & IG @ReksadanaOnline serta Fan Page Reksa Dana Online.
Iya sekarang emang harus investasi, tapi hati2 juga banyak investasi bodong yah mak.
BalasHapuskatanya sekarang reksadana lagi kurang OK, tapi yang penting usaha lah ya mak
BalasHapusKece nih artikel, tapi kenapa fotoku yg monyong yg di pajang ? beuuhh... :)))
BalasHapus