Inovasi adalah buah pemikiran
orang-orang kreativ untuk selalu menghadirkan hal baru yang bermanfaat dan
membantu kelancaran kehidupan masyarakat. Tapi pada dasarnya kita tentu tidak
boleh melupakan yang telah jadul, untuk mengingatnya sebagai moment bahwa “kemudahan
saat ini hadir dari berbagai kekurangan yang jadul di masa lalu”.
Dan menyusuri hal-hal yang berbau
Jadul memang sangat menarik, terutama untuk saya yang masih sempat merasakan
banyak inovasi nanggung generasi X (Istilah mamah Lusi :P) karena membangkitkan
kenangan tersendiri.
Ini anak inisiatif sendiri duku di spot ini, dengan gaya ini dan minta difoto :) |
Waktu menjelajah Blitar liburan
lalu, sebenarnya tujuan utama saya dan Mak Fadlun baru Makam Bung Karno dan
Candi Prambanan. Karena dua tempat wisata sejarah ini jalurnya saru arah. Tapi di
perjalanan mata kami tak berhenti untuk lirik-lirik kanan-kiri untuk melihat
potensi lokasi kece yang bisa kami singgahi sekaligus.
Saat masuk ke kawasan Pemakaman,
kami melihat sebuah spanduk “Wisata Budaya Omah Djadoel”. Karena spanduk
tersebut berada di seberang jalan, kami memutuskan setelah selesai dari Makam dan
Candi saja mampir.
Foto dengan gelas set ngeteh yang mulai usang, ini juga inisiatif sendiri gayanya |
Jadi sudah agak sore saat kami
menyusuri jalan Jalan Borobudur yang ternyata lokasinya tepat di belakang
kompleks Pemakaman Bung Karno. Beruntung sekali saat kami ke sana Ibu Ida sang
pemilik ada dan sempat ngobrol banyak tentang koleksi beliau.
Semua koleksi barang jadul yang
ada adalah warisan turun temurun keluarga beliau. Keluarga keturuanan yang
terlihat sangat khas dari beragam koleksinya. Karena selain barang-barang umum yang banyak digunakan
masyarakat secara umum, juga berjejer guci-guci dan patung-patung khas yang
sering dikoleksi oleh warga Tionghoa. Seperti Guci dengan relief Dewi Khuan Im dan lain-lain.
Menurut Bu Ida, keluarganya yang
lain tidak ada yang begitu peduli dengan semua barang-barang tersebut, karena
menganggap sebagai koleksi “biasa saja”. Hanya beliau yang menganggap berharga
dan merawatnya.
Namun beliau mengakui, setahun
berjalan ternyata merawat semua koleksi tersebut memang membutuhkan waktu dan
materi yang tidak sedikit. Sedangkan pemasukan dari pengunjung tak
seberapa, tidak bisa menutup semua.
Dan sudah sebulan belakangan Bu
Ida berniat melepaskan koleksi beliau ke orang yang berminat dan tepat, agar
dapat dikelola dengan baik.
Kalau melihat semua koleksi yang
terpajang rapi di dalam dan luar ruangan, memang mulai terlihat beberapa
koleksi yang mulai mengusang dan butuh perawatan lebih lanjut untuk
mempertahankan pesonanya. Dari koleksi gelas set untuk ngeteh, kamera-kamera,
perekam video, mesin tik, televisi dan telepon yang sudah mulai terlihat agak
bulukan.
Namun beliau ingin orang tersebut
adalah warga Negara Indonesia agar koleksi tersebut tetap bisa dinikmati
masyarakat Indonesia. Kalau saya pribadi saat mengobrol dengan beliau lebih
mengusulkan dan berharap diajukan ke Pemerintah Daerah Blitar sendiri, meski
sudah pasti akan membutuhkan waktu yang panjang dan lama untuk prosesnya.
Karena menurut saya semua koleksi
di Omah Djadoel sangat keren dan yang paling penting juga bermanfaat untuk
wisata edukasi anak-anak jaman sekarang. Untuk melihat dan berimajinasi tentang
masa lampau sebagai langkah untuk menghargai apa yang hadir di masa kini. Bahwa
masa kini tak pernah lepas dari tonggak masa lalu. Semua yang terbaik dan hadir
di masa kini adalah perbaikan dari masa lalu.
Tagline yang keren, masa lalu memang bukan untuk digalaukan ya sobat blogger, tapi untuk diperbaiki menjadi lebih baik |
Terkadang suka prihatin melihat
anak sekarang yang banyak tidak tahu pada sejarah dan perjalanan masa lalu. Kalau
“masa lalu cinta” aja susah move on, tapi kalau masa lalu yang berkaitan
dengan sejarah, susah sekali untuk tahu dan peduli.
Ya, apapun nanti hasilnya semoga
menghasilkan yang terbaik untuk Bu Ida dan koleksi-koleksi keren milik beliau. Bagi
yang membaca ini dan berminat secara personal, bisa lo minta inbox nomer beliau
ke saya :D
Punya barang jadul juga di rmh, sepasang kursi jati tua dari jaman baheula bahkan sebelum aku dan mamaku lahir... warisan dari nenek
BalasHapuskumpulin banyak-banyak terus buka museum pribadi deh :D
HapusWakaka. Ini ya fotonya.... Kaya museum ya mak... Banyak nilai edukasi. Bagus buat anak-anak... Keren mak..
BalasHapusiya, yang kemarin ga ada fotonya tu salah pencet jadi ke publish :P
Hapusiya, bagus untuk edukasi anak-anak :D
weee keren bingit dimana tuh mak letak nya??
BalasHapuspuny nomor telpon bu Ida atau rumah Djadoel? ...bagi dong 081380668131 - salam, Anung
BalasHapus