“Pornografi”
“Bulyying”
“Elgebete”
“Kecanduan games online”
“Anak yang cuek dan tidak peduli lingkungan sekitarnya”
Inilah beberapa jawaban yang saya
ingat dari sederet jawaban para Ibu yang hadir di acara brunch @newsroom CNN Indonesia saat ditanya “Khawatir terhadap apa saja
sih saat buah hati bermain internet?”. Jawaban yang menurut saya sebenarnya
sudah bagai mantra di kepala hampir semua para Ibu di dunia, termasuk saya.
Yang artinya bahwa kekhawatiran
orang tua terutama para Ibu itu sebenarnya sama, apabila membahas tentang
teknologi dan buah hati. Hubungan cinta dan benci, antara membutuhkan namun
berbalut kekhawatiran.
Terkadang juga bagai cinta
segitiga antara orang tua, teknologi (Internet) dan buah hati. Yang mana orang
tua harus benar-benar lihai menarik dan mengalihkan perhatian anak dari gadget. Agar
tidak kecanduan dan duanianya seimbang, antara dunia gadget dan dunia nyata.
Mendiskusikan tentang Teknologi,
Pendidikan dan Peran Orang Tua, gathering bruch @newsroom yang saya hadiri untuk kedua kalinya ini menghadirkan
sharing dari Co-Founder & CEO Ruangguru.com.
Yang akhirnya seklasik apapun,
bahasan “cinta dan benci” antara internet dengan para orang tua yang khawatir
dengan dampak negatifnya terhadap buah hati, memang selalu tetap menarik untuk diangkat. Apalagi saat membahasnya dalam sebuah sharing yang menghadirkan anak muda berbakat seperti Iman Usman dengan pengalamannya bergelut dengan internet sejak remaja. Dan merupakan bagian penting dalam perjalananya menciptakan inovasi ruangguru.com.
Sesi pertama dibuka sharing dari Mbak Ainun yang menjelaskan
tentang student CNN Indonesia, sebuah wadah untuk memberi ruang pada pelajar
dan anak muda untuk menuangkan ide dan pemikiran mereka melalui tulisan. Terus menciptakan konten positif guna menyisihkan konten negatif yang
memang tak bisa dikontrol sepenuhnya oleh semua pihak.
Tidak terbatas pada pelajar dan mahasiswa, tapi
juga untuk para orang tua. Bisa sharing
dan berbagi banyak hal, Pengalaman sehari-hari sebagai orang tua dan berbagai pengalaman lainnya.
Mbak Ainun juga menceritakan singkat pengalaman sebagai seorang Ibu dari satu putri yang beranjak remaja dan sama-sama pengguna internet. Tentang generasi sekarang yang benar-benar tidak bisa lepas
dari yang namanya teknologi internet. Bagaimana menggunakan teknologi untuk membantu
mencari bahan tugas sekolah buah hati.
Sharing di sesi kedua, Iman Usman berbagi kisah panjang bagaimana langkahnya berjalan menjelajah dunia dari
kampung kecil tempatnya dilahirkan di Sumatera hingga akhirnya menjadi salah satu mahasiswa di Colombia University.
Bagaimana seorang Iman yang sekarang menduduki kursi CEO ruangguru.com menjelajah dunia, melanjutkan pendidikan hingga ke luar negeri. Terfikir membuat sebuah flatform pendidikan berbasis teknologi. Besar di kota kecil, ternyata bukan penghalang untuknya mengenal internet dan ingin tahu banyak hal.
Susah? Sudah pasti, karena orang tuanya bukanlah orang tua era milenial yang memahami sepenuhnya hal tersebut. Bahkan mempertanyakan tentang keterbukaan yang disajikan di internet oleh sang buah hati. Begitu juga soal biaya, karena orang tua bukan dari keluarga yang kaya raya, maka semua keinginan Iman tidak selalu terpenuhi. Seperti saat ingin memiliki komputer.
Saat sudah memiliki komputer, Iman masih terkendala dengan masalah internet. Ya, bagi sebagian masyarakat apalagi beberapa tahun yang lalu, internet masih belum bisa dianggap murah banget. Terutama untuk yang tidak menggunakannya sebagai penunjang kerja :D
Pengalaman sebagai remaja alay? Iman juga mengakui sebagai salah satu “tersangka alay” di dunia maya :D
Banyak hal alay dilakukannya di dunia maya, terutama terkait dengan kesukaanya pada Harry Potter. Dan cukup membuat semua emak-emak yang hadir ngakak melihat foto-fotonya saat masa alay tersebut di sharing kali ini :D
Tapi dari semua perjalanan ini justru mengantar pada pikiran kritis seorang Iman. Bagaimana luasnya dunia penuh dinamika yang membangkitkan imaginasi dan terus memacu pikiran untuk menciptakan hal-hal baru berdasarkan rasa penasaran dan permasalahan.
Bagaimana Iman akhirnya terfikir menjual bermacam merchandise Harry Potter di intenet. Melatih kemampuan Bahasa Inggris lewat internet. Hingga dengan mudah mengerjakan tugas atau menang lomba, karena lebih dulu tahu banyak hal dan informasi melalui internet.
Dengan bangga Iman memaparkan, bagaimana dirinya menjadi yang pertama di keluarganya lulus pendidikan tinggi hingga Sarjana, bahkan S2. Dan diakui Iman, internet adalah salah satu sarana yang membantunya mencapai semua.
Pada akhirnya peribahasa klasik “Internet bagai pisau bermata dua”. Mau jadi bermanfaat dan postif atau sebaliknya, tergantung bagaimana setiap orang memanfaatkannya dengan tepat.
Dari sharing reguler CNN Indonesia brunch @newsroom kali ini, saya seorang emak-emak yang penuh kekhawatiran mendapatkan tips dan hal-hal yang perlu saya perhatikan dengan seksama baik dari Mbak Ainun maupun dari Iman.
1. Komunikasi
Kesimpulan dari Sharing mbak Ainun, pentingnya membangun komunikasi yang baik dengan buah hati terkait penggunaan internet yang aman dan nyaman. Contohnya dalam bersocial media. Jangan biasakan ikut komentar di akun anak tanpa bertanya dulu dengannya. Bisa saja anak sebenarnya tidak suka.
2. Memberi kepercayaan pada buah hati
Memberi keleluasaan untuk terus bereksplorasi dengan internet, namun tetap tidak lupa dengan pengawasan, nasehat dan bimbingan.
3. Pendampingan
Orang tua harus selalu update dan belajar semua hal baru di dunia teknologi. Bukan berarti harus menjadi ahli, tapi paling tidak paham banyak hal. Jadi bisa tahu, apakah game atau aplikasi yang disukai buah hati aman. Sesuai dengan usianya. Mampu memberikan refrensi kepada buah hati saat membutuhkan banyak informasi.
4. Mengajarkan tanggung jawab saat berinternet
Orang tua Iman hanya mau menanggung sebagian biaya internet yang digunakannya, sebagian lagi Iman harus menanggung dari uang jajannya. Hal ini mebuat Iman benar-benar berfikir hemat, efektif dan efisien saat berinternet. Seperti hanya browsing hal-hal yang penting dan bermanfaat. Karena semakin banyak kuota yang dia gunakan, maka semakin banyak uang jajan yang harus disisihkan.
Karena semakin banyak kuota yang dia gunakan, maka semakin banyak uang jajan yang harus disisihkan.
5. Memberi reward (penghargaan)
Yaitu memberi hadiah atau penghargaan khusus kepada anak saat berhasil atau berprestasi dengan menggunakan internet. Hal ini akan memacu anak untuk terus berkreasi dan berkarya.
Bareng team ruangguru.com |
Sekilas ruangguru.com
Cerita tentang Iman tentu tak
lengkap bila tak mengulik sedikit tentang inovasi yang diciptakannya.
Ruangguru.com adalah sebuah flatform tempat para orang tua mencari guru privat
untuk buah hati. Selain untuk mempertemukan guru privat, juga ada bank
soal-soal untuk latihan. Ruangguru.com juga memberikan resume kemampuan buah
hati setelah menjalani tes di flatform ini.
Sebelum pulang, narsis bareng mbak Ai dan team ruangguru.com |
Ke depan, ruangguru.com juga
menyediakan fasilitas upload foto soal yang dianggap sulit oleh anak dan orang
tua. Akan ada team guru yang membantu memberikan cara menjawab soal tersebut.
Jadi mulai sekarang, yuk maks, Ibu, bunda dan
mommy untuk tidak selalu mendahulukan "rasa khawatir" menghadapi teknologi. Karena yang terpenting
adalah bagaimana sebagai orang tua kita memberikan pengarahan, bimbingan dan
pendampingan agar teknologi jadi bersahabat dan positif untuk buah hati.
Terima kasih CNN Indonesia, Mbak Ainun untuk undangannya dan untuk tentengan Sunco, Prochiz, K-Linknya. Sampai ketemu di Bruch @Newsroom berikutnya J
masih bnya ank yang usianya 2 bulan aja udah khwaatirnya ampun2,gmn kalo udah mulai besar ya hehe..makasih mak sharingnya,bermanfaat banget^^
BalasHapusKata mas Iman, jangan kita, emak2 Amerika aja khawatir kok mak ^_^
HapusJustru klo ga khawatir itu aneh katanya, tinggal cara ngatasinya ajah
Betul, Mak. Internet itu bagaikan pisau bermata dua. Tergantung bagaimana kita menggunakannya ya..
BalasHapusTerima kasih tipsnya, Mak, berguna sekali untuk saya yang sudah punya ABG dan doyan internetan.
Sama2, makasih ya udah berkunjung ;)
Hapus