Mari tertib dan berprilaku baik di jalan raya :) |
Hampir satu dekade jadi warga
Jakarta, saya mulai bisa beradaptasi sepenuhnya dengan segala yang ada di kota
metropolitan yang juga Ibu kota negara tercinta Indonesia ini. segala hal baik
saya serap, bermacam hal menjengkelkan dan pengalaman keras yang butuh
perjuangan saya coba atasi semampu saya.
Kemudian, membicarakan Jakarta
tentu tidak lengkap kalau tidak membahas kondisi jala rayanya. Macet tentu jadi
topik utama yang tak pernah ada habisnya. Tapi karena saya sedang belajar jadi “orang
yang lebih baik” jadi belajar menikmati dan bersyukur saja :P
Meski bohong kalau saya bilang
sudah bisa menikmati 100%. Belum, saya belum bisa menikmati sepenuhnya juga,
terkadang masih suka agak ngeluh juga sedikit-sedikit kalau sedang kena macet parah.
Tapi ya mau bagaimana lagi, siap tinggal di Jakarta dan sekitarnya berarti juga
harus siap dengan konsekuensinya.
Kondisi inilah yang akhirnya
menjadikan saya seorang bikers
Jakarta. Ema-emak bikers yang sering
menjelajah jalan raya Jakarta untuk beraktivitas. Tapi tepatnya sih empat tahun
belakangan. Mentor jadi bikers adalah soulmate saya Vema Syafei.
Sebelum berani menjelajah jalanan
Jakarta menggunakan motor, otomatis ya naik angkutan umum. Dari busway, bis
kota, metromini, angkot, ojek semua sudah. Hingga akhirnya, tanpa bermaksud
protes atau menghujat pemerintah, saya merasa angkutan umum Jakarta memang
masih belum maksimal.
Dari masalah keamanan sampai
habisnya waktu hanya untuk menunggu hampir dua jam di halte transit busway membuat saya belajar jadi bikers
Jakarta yang cukup menantang adrenalin. Awalnya saya selalu bersama dengan Vema
kemana-mana. Jadi kemana pun tujuan kami, saya selalu mampir dulu ke rumahnya
untuk jemout dia.
Karena apa? Karena waktu itu saya
belum hapal jalanan Jakarta. Jadi adalah Vema GPS berjalan saya. Dan semua
berkahir tahun lalu saat Vema memutuskan kembali bekerja dan tidak lagi banyak
beraktivitas di dunia blogger. Otomatis saya sekarang sendiri dan sudah mulai hapal sebagian besar jalan
Jakarta.
Sebagai bikers tentu saya pernah melakukan banyak dosa selama di jalan
raya. Tapi percayalah, saya tidak melakukannya sering kok, hanya kalau
benar-benar kepepet saja. Karena saya tetap sayang diri sendiri dan memikirkan
yang utama yaitu keselamatan.
Jadi sebisa mungkin kalau masih
bisa tertib, saya akan tertib. Karena terkadang sekitar kita saat di jalan raya
juga ikut mempengaruhi kita untuk melanggar atau tidak. Contahnya, kita
berusaha tertib tapi yang di belakang maunya sradak-sruduk dan mereka terkadang
suka melotot minta jalan karena menganggap kita menghalangi. Akhirnya mau tidak
mau saya jadi ikut melanggar unuk memberinya celah.
Pernah salah menyalakan lampu
sein? Pernah!! Dan diingatkan oleh pengendara lain yang kebetulan melintas di
sebelah saya. maklum, katanya perempuan suka bingung dengan kiri dan kanan. Cari
saja di goolge artikelnya ya, ada penejelasan lengkapnya :D
Taoi sebenarnya ada
beberapa hal yang benar-benar jangan lakukan di jalan raya selain tentang
melanggar marka jalan, lampu merah, palang kereta, naik trotoar. Ini tentang
adat dan kesopanan di jalan raya, yang kalau kita lalai benar-benar bisa
mempengaruhi dan membahayakan orang lain. Benar-benar berdasarkan pengalaman pribadi.
Ini juga tidak hanya untuk
pemotor yang selalu banyak dihujat sebagai penyebab banyak kekacauan jalan
raya, padahal masih banyak bikers yang selalu berjuang untuk taat. Tapi untuk
seluruh pengguna jalan raya. Termasuk pejalan kaki.
1. Membuang sampah sembarangan
Ini tidak hanya tentang “kebersihan
sebagian dari iman” saja. Juga tidak hanya tentang sampah yang memang harus
dibuang di tempat semenstinya. Tapi lebih dari itu, ini tentang keselamatan.
Saya pernah terkena lemparan
kulit rambutan dari atas fly over, saat sedang memacu motor dengan santai
tiba-tiba saya yang berjalan di jalan raya bawah kehujanan kulit rambutan dari
atas fly over yang tepat mengenai helm yang saya gunakan. Tidak banyak, sekitar dari 3 hingga 4 biji rambutan. Tapi sudah cukup membuat kaget dan syok.
Karena kaget luar biasa, motor
saya sempat oleng dan diluar kendali. Alhamdulillah jalanan tidak begitu ramai,
dan saya masih mampu menormalkan jalannya sepeda motor. Untuk beberapa saat
saya akhirnya minggir dan mentralkan rasa keterkejutan saya sambil istigfar di pinggir jalan.
Yang punya mbol, sediain deh
tempat sampah di mobil. Pengguna motor, simpan dulu sampah di jok sampai ketemu tempat sampah.
2. Berisik di jalan raya
Saya pernah terkejut saat
tiba-tiba di samoing saya ada suara anak kecil berteriak kencang. Anak ini ada
di tengah di antara ayah ibunya di sepeda motor. Suara kencang anak yang
tiba-tiba benar-benar membuat saya jantungan. Dan lagi-lagi saya samai oleng
memegang setir sepeda motor karena kaget.
Lain waktu, saya juga pernah
terkejut denga sepasang anak muda yang berada di atas motor bicara dengan suara
keras. Karena kondisi jalanan memang sedang ramai dan bising, sehingga bicara
satu sama lain pasti tidak begitu terdebgar. Yang namanya di jalan raya,
bicaralah seperlunya. Kalau butuh bicara serius dan penting lebih baik berhenti
dulu.
Kalau dengan suara teriakan anak
kecil yang kencang saja bisa bikin kaget, apalagi suara knalpot kendaraan yang
bising. Dan digas semaunya di tengah jalan raya. Karena itu saat ingin
mengganti knalpot berfikirlah dengan bijaksana lebih dulu. Karena saya yakin
sumpah serapah akan banyak keluar dari pengguna jalan lain yang ikut kaget
seperti saya.
Ini juga berlaku untuk penggunaan
klakson. Bijaksanalah menggunakannya. Terkadang sudah macet, panas, masih ditambah
dengan suara klakson saling bersahutan. Padahal prinsipnya sangat sederhana,
saat di depan sudah longgar dan bisa lewat, percayalah pasti semua juga akan
mamacu kendaraan masing-masing tanpa perlu diklakson.
Intinya suara keras yang tidak
biasa, selain dari suara mesin kendaraan yang normal itu benar-benar mengganggu
konsentrasi orang lain. Sedangkan di jalan raya yang dibutuhkan pengendara adalah
fokus dan konsentrasi.
3. Santai dan cuek
Ini untuk pejalan kaki yang
terkadang dengan cueknya melintas tanpa toleh-toleh atau memberi tanda. Nahkan ada
yang terkadang maju mundur jelak karena ragu-ragu. Terkadang benar-benar bikin
kagok dan hilang konsentrasi karena jadi bingung mau kanan atau kiri, bahkan
menghalangi.
Untuk yang ini memang butuh
kerjasama semua pihak, seperti petugas juga.
Mulai sekarang, yuk berjuang jadi
pengguna jalan yang baik. Sebagai apapun kita, baik sebagai bikers, pejalan
kaki atau pengemudi mobil. Hargai semua pengguna jalan untuk keselamatan dan
kenyamanan bersama.
Ok siap Bunda,,,
BalasHapuskadang masih banyak orang yang senaknya membuang sampah sembarangan di jalan raya, padahalkan mengotori tapi masih ada aja orang yang seperti itu.
BalasHapus