Belum lama saya membaca status
seorang teman di wall Facobook yang menaikan foto candid dari arah samping dan
belakang sekelompok remaja yang saat jam belajar mereka nongkrong di sebuah
convenience store.
Menandakan 71 Indonesia Merdeka
masih banyak kita dapati anak muda yang tidak memiliki semangat juang membangun
Negara. Jangankan membangun negara, membangun masa depan sendiri saja ternyata
masih banyak yang butuh dorongan ekstra.
Tidak hanya anak daerah dengan
segala keterbatasan mereka, anak perkotaan juga banyak yang terlihat demikian. Padahal
fasilitas penunjang sangat lengkap dan terjangkau. Tapi semangat juang untuk
membangun diri sendiri hingga Negeri, masih butuh banyak inspirasi dan motivasi.
Press Confrence Mimpi Anak Pulau (kika : Daffa, Kiki Nurisman (Sutradara), Indra Sudirma (Produser), Bapak Gani Lasa, Ray Sahetapy, Ananda lontoh, Dato Alwi Tamimi dan Mardiana Alwi) |
Dan saya selalu mengapresisasi
tinggi semangat berbagai pihak yang dengan penuh semangat menghadirkan inspirasi
dan motivasi untuk Indonesia, terutama untuk anak muda seperti yang
diperlihatkan dalam film yang akan mulai tayang 18 Januari 2016, Mimpi Anak Pulau.
Film karya Sutradara Kiki
Nurisman diproduksi Nadienne Batam Production dan Studiopro 1226 adalah
sebuah film yang diangkat dari Novel Biografi karya Abidah El Khalieqy. Sebuah karya
yang mengangkat perjuangan Tokoh Gani Lasa yang berasal dari Pulau Batam.
Film yang mengisahkan perjuangan
hidup Gani Lasa kecil dan keluarganya 50 tahun lalu di Pulau Batam. Pulau yang
setengah abad lalu hanya merupakan sebuah pulau kecil tertinggal, pulau kecil
tanpa listrik, pulau kecil dengan mayoritas penduduk miskin namun memiliki
pantai indah.
Pulau tempat persinggahan para
perantau perahu dari berbagai pulau lain di Indonesia, salah satunya keluarga Gani
Lasa. Ayah Gani Lasa adalah perantau
dari Pulau Selayar Sulawesi yang akhirnya menetap di Pulau Batam. Yang hidupnya
tergantung dari aktivitas eksplore alam.
Serius nggak pengen ke Batam setelah melihat potongan gambar ini? |
Mulai dari mencari ikan di laut,
menjual kelapa ke Singapore hanya dengan menggunakan perahu. Namun hasilnya
tidak seberapa. Untuk kehidupan sehari-hari dibantu sang Istri Bu Rubiah yang
berjualan kue di pasar dan memiliki keahlian meramu jamu tradisional.
Hidup dalam konndisi serba terbatas dengan
empat orang anak yang masih kecil, hanya satu yang sudah besar dan bisa
membantu mencari nafkah, keluarga Gani Lasa tidak kehilangan quality time untuk saling memberi
perhatian dan kasih sayang.
Deretan Pemain anak yang direkrut dan casting dari anak lokal |
Dalam beberapa adegan nampak nyata
bagimana akrab dan saling perhatiannya satu sama lain hubungan dalam keluarga
Gani Lasa. Bagaimana sang Ayah bisa tertawa lepas dan bercanda dengan Ibu dan
anak-anaknya. Bahkan saat berada dalam perahu di laut lepas, bagaimana sang
ayah dengan tertawa riang penuh kasih sayang merangkul Gani Lasa.
Bagaimana sang Ibu tersenyum menggoda
ke kakak Gani Lasa, Kadir saat menatap seorang anak gadis tetangga. Adegan-adegan ini menggambarkan hubungan erat
keluarga yang kuat dan memberi pesan “Keluarga adalah pondasi utama sebuah
Bangsa. Karena dari sini pertama kali kualitas karakter seorang anak terbangun ”.
Inilah menurut saya inti penting dari
film ini, bagaimana kehangatan dan kasih sayang keluarga mendorong seorang Gani
Lasa tetap bisa memiliki mimpi luar biasa dan berjuang untuk bisa berhasil. Terutama
dalam mengejar pendidikan meski dalam segala keterbatasan.
Film yang dibintangi aktor kawakan
Ray Sahetapy, Ananda Lontoh sebagai orang tua Gani Lasa, memilih merekrut anak
lokal untuk semua ppemeran anak. Karena logat yang digunakan adalah logat
Melayu yang kental, hingga keputusan ini dibuat.
Ada Daffa Permana yang memerankan
Gani Lasa yang masa kecilnya sebenarnya nama pemberian Bapaknya adalah Jani
Lasa. Ada Ramadan Tommy sebagai kakak
Gani Lasa. Dan beberapa pemeran cilik lain yang berperan sebagai adik Gani Lasa
dan teman-temannya.
Bahkan film Mimpi Anak Pulau juga
menghadirkan dua aktor aktris dari Malaysia yaitu Dato Tamimi Siregar dan
Mardiana Alwi yang saat Gala Premiere di Epicentrum Kuningan juga turut hadir
dalam Press Confrence.
Selain menghadirkan inspirasi dan
semangat juang tentang anak yang berasal
dari daerah terpencil dengan keluarga serba kekurangan, yang bahkan untuk
membeli sepatu baru saja susah. Mimpi Anak Pulau menghadirkan setting lokasi
yang enak dipandang mata. Keindahan laut pesisir Pulau Batam yang berseberangan
dengan Tanjung Pinang.
Dan lagi-lagi, saya juga salah satu yang
selalu angkat jempol untuk film yang mengangkat keindahan alam Indonesia,
seperti film Mimpi Anak Pulau ini. Bagaimana suara debur ombak meningkahi
teriakan Gani dan kawan-kawan berlarian di tepi pantai.
Bagaimana perahu merambat meniti air
laut yang indah. Meski menurut saya eksplore Batamnya kurang banyakkk :D
Berdasarkan keterangan Sutradara dan
Produser di Press Confrence dari 3 jam film ini harus dipangkas jadi 100 menit
untuk alasan “Durasi terbatas”, saya sangat menunggu pangkasan tersebut untuk
dilempar ke publik. Mungkin di sini lebih banyak eksplore Batam seperti yang
saya bayangkan. Karena sekarang film adalah salah satu sarana terbaik promosi
keindahan alam Indonesia.
Bagi yang ingin tahu bagaimana
kisah Jani Lasa berubah jadi Gani Lasa, bagaimana perjuangannya menggapai mimpi
bersekolah PGA di Tanjung Pinang, berperan sebagai apa dua aktor aktris
Malaysia, buruan ke Bioskop ya. Film ini akan mulai tayang 18 Agustus 2016.
Recommended untuk ditonton
bersama keluarga, terutama dengan anak-anak. Untuk menanamkan semangat juang
dan kemauan tinggi agar mereka selalu termotivasi. Bahwa keterbatasan bukan
halangan untuk terus memperjuangkan cita-cita. Karena akan selalu ada jalan.
Sedikit kisah dari diskusi di Press Confrence ada satu hal yang saya cukup kagum dari kisah seorang Bapak Gani Lasa, Setelah dewasa Beliau kembali ke Pulau Batam dan membangun kota ini. Hal yang belum tentu bisa saya ikuti inspirasinya. Terlalu betah jadi perantau *mlipir di pojok Jakarta*.
Untuk terus update info Mimpi Anak Pulau, jangan lupa ikuti di Instagram @MimpiAnakPulau_2016.
Selamat menonton ^_^
kok tayangnya Januari 2016 mbak Icoel? sepertinya ini tontonan yg layak utk anak2ku Shidqi Selma agar mereka juga selalu punya impian.. salut pd film Indonesia
BalasHapusHuahaha, typooo...aku edit dulu ^_^
HapusAku belum pernah ke Batam eh belum nonton film ini. Jadi inget film Laskar Pelangi yang dulu ngehits. Mudah-mudahan film ini juga ga cepet turun layar. Sayang aja kalau kontennya inspiratif tapi ga banyak yang ngeh, ya.
BalasHapusIyup, bener teh, mudahan kama tayang
Hapusfotonya keren banget mba, saya jadi pengen jalan2 kesana
BalasHapusIcooooel, tanggung jawab ah, jd kepengen mbolang ke Batam jeh ini..
BalasHapusSemoga semakin kedepan banyak film yang mengeksplor kearifan budaya lokal, keindahan alamnya, dan hal-hal menarik lainnya.
BalasHapusMaju terus film mimpi anak pulau :)
satu lagi karya anak negeri yang patut dibanggakan.
BalasHapusplanning traveling ke Batam sepertinya menarik.
thank Mbak
ceritanya okee ya mak..belum sempet baca yang satu ini :)
BalasHapusCeritanya bagus ya seprtinya maaak. Kucek DVDnya belum ada sayangnyaaa,huhu.
BalasHapuswah mantap ne.
BalasHapuswow pantainya indah banget, jernih lagi
BalasHapus